Tautan-tautan Akses

China: Taliban Afghanistan Harus Lakukan Reformasi Sebelum Hubungan Diplomatik Penuh


Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid memberikan konferensi pers di Kabul, Afghanistan, 21 September 2021. China mengatakan pada Selasa (5/12) bahwa pemerintah Taliban di Afghanistan perlu melakukan reformasi politik. (Foto: AP)
Juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid memberikan konferensi pers di Kabul, Afghanistan, 21 September 2021. China mengatakan pada Selasa (5/12) bahwa pemerintah Taliban di Afghanistan perlu melakukan reformasi politik. (Foto: AP)

China mengatakan pada Selasa (5/12) bahwa pemerintah Taliban di Afghanistan perlu melakukan reformasi politik, meningkatkan keamanan dan memperbaiki hubungan dengan negara-negara tetangganya sebelum menerima pengakuan diplomatik penuh.

Beijing tidak secara resmi mengakui penguasa Taliban di Afghanistan, meskipun kedua negara saling menerima duta besar dan mempertahankan hubungan diplomatik.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin menjawab pertanyaan saat briefing harian di Beijing, 23 Juli 2020. (Foto: AP)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin menjawab pertanyaan saat briefing harian di Beijing, 23 Juli 2020. (Foto: AP)

“China selalu percaya bahwa Afghanistan tidak boleh dikucilkan dari komunitas internasional,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin pada Selasa ketika ditanya apakah China sekarang akan mengakui pemerintahan Taliban.

“Kami berharap Afghanistan akan lebih menanggapi harapan masyarakat internasional, membangun struktur politik yang terbuka dan inklusif, serta menerapkan kebijakan dalam dan luar negeri yang moderat dan stabil,” ujarnya.

Wang juga mengatakan China mendesak Kabul untuk “dengan tegas memerangi semua jenis kekuatan teroris, hidup harmonis dengan semua negara di dunia, terutama negara-negara tetangga, dan berintegrasi dengan komunitas internasional sesegera mungkin”.

“Ketika kekhawatiran semua pihak mendapat tanggapan yang lebih kuat, pengakuan diplomatik terhadap pemerintah Afghanistan dengan sendirinya akan mengikuti,” katanya.

Pemerintahan Taliban belum diakui secara resmi oleh negara mana pun sejak merebut kekuasaan setelah penarikan pasukan AS yang kacau pada Agustus 2021.

Namun, Kabul dan Beijing masih mempertahankan sejumlah hubungan.

Penguasa baru Afghanistan telah berjanji bahwa negara tersebut tidak akan dijadikan basis militan dan, sebagai imbalannya, China telah menawarkan dukungan ekonomi dan investasi untuk rekonstruksi.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam sebuah makalah mengenai Afghanistan yang dirilis tahun ini bahwa mereka “menghormati pilihan independen yang dibuat oleh rakyat Afghanistan, dan menghormati keyakinan agama dan adat istiadat nasionalnya.” [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG