Tautan-tautan Akses

Perusahaan India Gunakan Bahan Industri Beracun dalam Pembuatan Sirop Obat Batuk


Pihak berwenang India sedang menyelidiki sirup obat batuk yang dibuat oleh perusahaan farmasi lokal setelah Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan mereka bertanggung jawab atas kematian 66 anak di Gambia. (Foto: AP)
Pihak berwenang India sedang menyelidiki sirup obat batuk yang dibuat oleh perusahaan farmasi lokal setelah Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan mereka bertanggung jawab atas kematian 66 anak di Gambia. (Foto: AP)

Produsen sirop obat batuk India yang menurut Uzbekistan telah meracuni 19 anak pada tahun lalu ternyata diketahui menggunakan bahan mutu industri beracun, bukan bahan obat-obatan yang legal, ungkap dua sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.

Perusahaan itu, Marion Biotech, membeli bahan – propylene glycol (PG) – dari pedagang Maya Chemtech India, seperti diberitakan sebelumnya oleh Reuters. Namun, Maya tidak memiliki lisensi untuk menjual bahan mutu farmasi dan "hanya berurusan dengan mutu industri," menurut sumber di firma yang mengetahui penyelidikan Marion.

"Kami tidak tahu Marion akan menggunakannya untuk membuat sirop obat batuk," kata sumber yang menolak disebutkan namanya saat kasusnya diselidiki. "Kami tidak diberi tahu di mana bahan kami digunakan."

Polisi terlihat di gerbang kantor Marion Biotech, sebuah perusahaan perawatan kesehatan dan farmasi dan bagian dari Grup Emenox, yang sirup obat batuknya dikaitkan dengan kematian anak-anak di Uzbekistan, di Noida, India, 29 Desember 2022. (Foto: REUTERS/Anushree Fadnavis)
Polisi terlihat di gerbang kantor Marion Biotech, sebuah perusahaan perawatan kesehatan dan farmasi dan bagian dari Grup Emenox, yang sirup obat batuknya dikaitkan dengan kematian anak-anak di Uzbekistan, di Noida, India, 29 Desember 2022. (Foto: REUTERS/Anushree Fadnavis)

"Mereka seharusnya mengambil kelas Farmakope India," tambah sumber itu, mengacu pada standar nasional untuk komposisi produk farmasi.

Marion, yang mengatakan berurusan dengan obat-obatan, produk herbal dan kosmetik, sebelumnya membantah melakukan kesalahan. Baik perusahaan, maupun regulator obat atau kementerian kesehatan India tidak menanggapi permintaan komentar.

Uzbekistan pada Januari menangkap empat orang sehubungan dengan 19 kematian tersebut, termasuk dua eksekutif di sebuah perusahaan yang mengimpor obat-obatan Marion

Logo Marion Biotech, sebuah perusahaan perawatan kesehatan dan farmasi, terlihat di pintu gerbang di luar kantornya di Noida, India, 29 Desember 2022. (Foto: Reuters)
Logo Marion Biotech, sebuah perusahaan perawatan kesehatan dan farmasi, terlihat di pintu gerbang di luar kantornya di Noida, India, 29 Desember 2022. (Foto: Reuters)

Pengujian laboratorium pemerintah India pada Januari menemukan 22 sampel sirup buatan Marion "dipalsukan dan tiruan," kata pengawas obat negara itu pada Maret.

Pihak berwenang di negara bagian Uttar Pradesh, tempat Marion bermarkas, membatalkan lisensi Marion pada Maret. Polisi menangkap tiga karyawannya dan mengeluarkan surat perintah penangkapan dua direktur. Ketiga karyawan tersebut telah dibebaskan dengan jaminan, kata petugas polisi Uttar Pradesh Vijay Kumar.

Seorang pengacara untuk dua direktur Marion mengatakan kepada Pengadilan Tinggi Allahabad pada April bahwa obat-obatan itu didapati "tidak memenuhi standar kualitas" tetapi tidak dipalsukan. Ia menambahkan bahwa para direktur tidak melakukan pelanggaran apa pun di India karena obat-obatan itu dimaksudkan secara eksklusif untuk ekspor, menurut perintah pengadilan yang dilihat Reuters.[ah/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG