Pemerintah Australia telah meminta keluarga kerajaan
Thailand mengampuni seorang pengarang Australia yang menjalani hukumen penjara
tiga-tahun karena menghina kerajaan.
Sebuah pengadilan di Bangkok menghukum Harry Nicolaides hari Senin atas dakwaan
menghina raja dan putra mahkota dalam sebuah novel tahun 2005. Nicolaides telah
memohon pengampunan raja.
Menteri luar neeri Australia, Stephen Smith, mengatakan dia telah menulis surat
kepada rekannya Kasit Piromya dari Thailand yang menggariskan dukungan "kuat"
Australia bagi permohonan itu.
Publik Australia telah mengutuk pemenjaraan pengarang itu sebagai pelanggaran
kebebasan mengemukakan pendapat.
Thailand adalah sebuah monarki konstitusional, tetapi memiliki undang-undang
keras dalam penghinaan terhadap kerajaan.
Raja Bhumibol Adulyadej memiliki status dewata.
Menurut laporan pers hanya beberapa kopi buku kontroversial itu yang terjual.