Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest hari Senin (8/12) mengatakan pemerintah Amerika telah bekerja selama beberapa bulan untuk mempersiapkan kemungkinan dampak dikeluarkannya laporan tentang metode interogasi Badan Inteljen Amerika (CIA) dalam perang melawan teror.
Pejabat-pejabat Amerika mengingatkan dampak dikeluarkannya laporan tentang CIA itu hari Selasa (9/12) bisa memicu aksi kekerasan terhadap kepentingan-kepentingan Amerika di seluruh dunia.
Laporan cara-cara interogasi CIA ini merupakan dokumentasi publik pertama yang menunjukkan dugaan penyiksaan yang dilakukan CIA terhadap para tersangka Al-Qaida sejak serangan teroris 11 September 2001.
Josh Earnest mengatakan Presiden Barack Obama menilai penting bagi warga Amerika untuk mengetahui sejelas mungkin apa yang sesungguhnya terjadi.
Juru bicara Gedung Putih itu menambahkan meski ada kemungkinan resiko, Gedung Putih yakin sangat penting untuk merilis ringkasan laporan tidak rahasia itu.
Laporan setebal 480 halaman itu katanya merinci sejumlah teknik interogasi ekstrim seperti memaksakan kondisi kurang tidur dan “waterboarding” atau teknik yang membuat orang yang diinterogasi merasa akan ditenggelamkan. Metode-metode ini katanya telah digunakan oleh CIA di beberapa lokasi tahanan rahasia di luar negeri.
Josh Earnest mengatakan Presiden Obama “yakin penggunaan cara-cara itu tidak beralasan” dan apapun hasil interogasi itu, program tersebut mengakibatkan kerugian yang tidak perlu pada nilai-nilai nasional Amerika.
Anggota Kongres dari faksi Republik Mike Rogers dan mantan Direktur CIA Michael Hayden akhir pekan lalu mengingatkan bahwa laporan itu bisa memicu para ekstrimis untuk menyerang fasilitas dan warga Amerika di luar negeri.
Departemen Luar Negeri Amerika hari Jumat (5/12) lalu mengatakan Menteri Luar Negeri John Kerry telah mempertanyakan “implikasi luas” laporan itu. Juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki mengatakan sejumlah sandera Amerika masih ditahan di beberapa lokasi di dunia.
Mereka yang telah membaca laporan itu mengatakan laporan tersebut menuduh badan intelijen CIA telah menyesatkan para anggota Kongres dan Gedung Putih tentang teknik apa yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari para tahanan.
Mantan Direktur CIA Michael Hayden membantah CIA telah berbohong tentang program tersebut. Ditambahkannya, laporan itu akan membuat lebih sedikit negara yang sebelumnya bersedia bekerjasama dengan Amerika dalam perang melawan teror, untuk bergabung lagi di masa depan.
Tetapi Dianne Feinstein yang mengepalai Komisi Inteljen Senat berkeras bahwa laporan itu harus dikeluarkan untuk mencegah pelanggaran cara-cara interogasi di masa depan.
Amnesti Internasional mengatakan kewajiban hukum internasional pemerintah Amerika menuntut supaya informasi apapun terkait pelanggaran HAM – termasuk pelanggaran aturan hukum internasional tentang penyiksaan – disampaikan ke hadapan publik.
Presiden Barack Obama sebelumnya mengakui bahwa Amerika “telah menyiksa sejumlah orang”.