Seorang anak perempuan berhasil diselamatkan dari puing-puing bangunan yang runtuh di kota Izmir, Turki Barat, Selasa (3/11), lebih dari 90 jam setelah gempa yang menewaskan sedikitnya 107 orang.
Tim penyelamat mendengar teriakan anak perempuan bernama Ayda Gezgin itu dari bawah reruntuhan dan berhasil menariknya keluar beberapa jam kemudian. Ayda ditemukan sewaktu tim penyelamat berusaha mencari orang yang masih hidup di bawah reruntuhan lima blok apartemen yang ambruk diguncang gempa.
Segera setelah anak itu ditarik ke luar dari puing-puing reruntuhan, dalam keadaan tertutup debu namun tanpa cedera, seorang petugas penyelamat memeluk dan menciuminya, sementara beberapa lainnya meneriakkan Allahu Akbar. Suara tepuk tangan terdengar saat anak yang usianya diperkirakan tiga atau empat tahun itu dibawa dengan tandu.
"Ia tersenyum, ia menunggu kita," kata Levent Onur, salah seorang petugas penyelamat yang menarik Ayda keluar, sambil menambahkan bahwa anak itu terjebak di belakang mesin cuci yang melindunginya dari reruntuhan.
“Nama keajaiban setelah 91 jam adalah Ayda. Terima kasih Tuhan," cuit Menteri Lingkungan dan Perencanaan Kota Murat Kurum di Twitter. Kementerian Dalam Negeri kemudian mengatakan bahwa ibu Ayda ditemukan tewas oleh tim penyelamat tak lama setelah penyelamatan anaknya.
Wakil Menteri Kesehatan Muhammet Guven mengatakan kepada wartawan di rumah sakit tempat Ayda dirawat, anak itu dalam keadaan sehat dan masih menjalani perawatan.
Gempa bumi, Jumat lalu, di kawasan Laut Aegea adalah yang menelan paling banyak korban jiwa di Turki dalam hampir satu dekade, dengan 105 orang tewas di Izmir. Gempa itu juga menewaskan dua remaja di pulau Samos, Yunani.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Keadaan Darurat Turki (AFAD), gempa tersebut juga mencederai 1.026 orang, dan 143 di antara mereka hingga kini masih menjalani perawatan. [ab/uh]