Beberapa ribu migran beristirahat pada Senin malam (6/6) setelah karavan mereka, yang terbesar tahun ini, berusaha meninggalkan Meksiko Selatan berangkat pada pagi harinya.
Para migran sudah bosan menunggu normalisasi status wilayah di mana tidak banyak tersedia pekerjaan sementara mereka masih jauh dari tujuan akhir untuk mencapai Amerika Serikat.
Para pendukung mengatakan mereka ingin menarik perhatian atas penderitaan mereka, dan perjalanan caravan itu diatur waktunya agar bersamaan dengan KTT Amerika minggu ini di Los Angeles.
Mereka berjalan dari kota Tapachula ke kota Alvaro Obregón sekitar 16 kilometer jauhnya sebelum berhenti untuk beristirahat pada malam hari.
Migran Venezuela Inalia Mendoza mengatakan dia berharap Amerika Serikat dapat membantu memecahkan situasi ekonomi di negaranya.
“Apa yang saya minta dari Amerika Serikat? Bahwa mereka membantu kami, bahwa mereka memberi kami dukungan. Oh, begitu banyak hal: jika mereka bisa pergi ke Venezuela dan menyelesaikan situasi itu. Dengar, kami akan dengan senang hati kembali ke tanah air kami, itu yang paling saya rindukan: kembali ke tanah air saya.”
Migran lain rekan Inalia, Yorgelis Díaz, mengatakan dia tidak akan memaksa anak-anaknya melewati hutan Darien di Panama jika keadaan tidak begitu buruk di Venezuela.
Karavan itu berangkat hanya beberapa jam sebelum Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador mengumumkan bahwa dia tidak akan menghadiri KTT Amerika karena pemerintahan Biden tidak mengundang Kuba, Venezuela, dan Nikaragua untuk berpartisipasi.
Sementara karavan telah menarik perhatian media, para migran dalam caravan itu sebenarnya hanya sebagian kecil dari arus migrasi yang membawa orang ke perbatasan AS setiap hari, biasanya dengan bantuan penyelundup. [lt/uh]