Seorang pria berusia 26 tahun ditangkap pada Senin (9/12) terkait pembunuhan yang menargetkan seorang eksekutif perusahaan asuransi kesehatan di jalanan Kota New York. Penyidik juga mendakwa pria tersebut dengan kepemilikan identitas palsu serta senjata api.
Tim penyidik tengah menginterogasi pria tersebut, yang diidentifikasi sebagai Luigi Mangione, sehubungan dengan kasus pembunuhan pekan lalu, yang memicu perburuan nasional dan menjadi pemberitaan utama global.
Siaran televisi menunjukkan Mangione tiba di pengadilan Pennsylvania dengan mengenakan kaos hitam pada pukul 6 sore waktu setempat pada Senin. Ia digiring oleh petugas Kepolisian Altoona dan diapit oleh detektif dari Departemen Kepolisian New York di mana ia didakwa.
Selanjutnya, ia dijadwalkan kembali hadir di persidangan pada 23 Desember.
Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro mengatakan dakwaan pembunuhan di New York akan disertakan, seraya berkata pada awak media "kita tidak bisa membunuh orang dengan mudah untuk menyelesaikan perbedaan kebijakan atau mengungkapkan pandangan tertentu."
Pihak kepolisian belum mengonfirmasi laporan terkait adanya kata-kata "penundaan" dan "penolakan"-- kata-kata yang biasanya digunakan oleh perusahaan asuransi untuk menolak klaim yang diajukan -- tertulis pada selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian, di mana kedua kata tersebut mengindikasikan kemungkinan motif politis dari aksi pembunuhan itu.
Mangione ditangkap oleh petugas di Altoona, Pennsylvania, menyusul informasi yang diberikan oleh staf di restoran cepat saji McDonald's di wilayah tersebut. Saat ditangkap, ia mengenakan masker dan topi beanie dan tengah menggunakan laptop dan memberikan kartu identitas palsu kepada petugas, tulis dokumen dakwaan.
Petugas kemudian memeriksa Mangione dan menemukan apa yang polisi sebut sebagai "senjata api rakitan" yang mampu menembakkan peluru 9MM dan dilengkapi dengan peredam yang dapat dibuat melalui 3D printer.
Ketika petugas bertanya apakah ia sempat berkunjung ke New York baru-baru ini, Mangione "lalu diam dan tampak gemetar," menurut pernyataan aduan.
Salah satu kartu identitas palsu yang ditemukan telah digunakan untuk check in di sebuah hostel di Manhattan menjelang serangan tersebut berlangsung, kata Kepolisian New York, seraya menambahkan bahwa sebuah dokumen yang mengindikasikan "motivasi dan pola pikir" Mangione juga ditemukan.
Mangione lahir dan dibesarkan di Maryland. Ia menempuh pendidikan di Ivy League di University of Pennsylvania, dan telah tinggal di Hawaii sebelum pembunuhan itu.
"Dia cocok dengan deskripsi dari identifikasi yang kami cari. Dia juga memiliki beberapa barang yang kami yakini akan menghubungkannya dengan insiden ini," kata Wali Kota New York Eric Adams.
Polisi mengatakan kepada wartawan bahwa Mangione memiliki material yang menunjukkan bahwa dia memiliki "niat buruk terhadap perusahaan Amerika."
Laman LinkedIn Mangione menunjukkan bahwa ia bekerja sebagai insinyur data di TrueCar, sebuah platform penjualan kendaraan daring yang berbasis di California, hingga 2023.
Kabur dengan Sepeda
Dalam aksi pembunuhan pada Rabu (4/12) lalu, pria bersenjata berjalan di belakang Brian Thompson, seorang eksekutif senior di UnitedHealthcare - salah satu perusahaan asuransi kesehatan terbesar di Amerika Serikat - dan menembaknya hingga tewas di depan orang-orang yang lewat.
Serangan itu terekam oleh kamera pengawas dan rekamannya dilihat oleh jutaan orang di seluruh dunia sebagai tanda ketertarikan terhadap perburuan dan misteri atas motif pembunuh yang berubah menjadi perdebatan.
Thompson, 50 tahun, saat itu tengah menghadiri konferensi investor di kawasan bisnis Midtown.
Detektif mengatakan, tersangka melarikan diri dari tempat kejadian perkara dengan berjalan kaki, sebelum bersepeda ke Central Park, dan kemudian menaiki bus dari terminal di sisi utara kota yang menghubungkan New York dengan negara bagian sekitarnya.
Rekaman video menunjukkan Thompson berada di trotoar di luar New York Hilton Midtown, ketika seorang pria dengan baju yang dilengkapi penutup kepala, wajah bagian bawahnya tertutup, mendekat dari belakang dan melepaskan beberapa tembakan ke ayah dua anak itu, yang kemudian jatuh terkapar ke tanah.
Pihak berwenang kemudian menemukan ransel abu-abu di Central Park yang diduga milik pembunuh, yang berisi jaket dan uang Monopoli, lapor sejumlah media Amerika Serikat.
Gambar tersangka yang dirilis diperoleh dari sebuah penginapan anak muda, tempat pria bersenjata itu nampaknya menginap sebelum melakukan penembakan, dengan laporan media bahwa dia telah menurunkan topengnya untuk menggoda seorang resepsionis.
Sebuah foto yang ditemukan di salah satu akun media sosial milik Mangione menunjukkan hasil rontgen dari sebuah cedera pada tulang belakang.
Sistem asuransi kesehatan AS yang sangat menguntungkan, adalah sumber frustrasi dan kemarahan yang mendalam di antara banyak orang Amerika karena biayanya yang tinggi dan cakupan yang terbatas, dan kematian Thompson disambut dengan tidak adanya simpati oleh sebagian orang.
Sebuah unggahan Facebook yang meratapi kematian Thompson, yang dibagikan oleh UnitedHealth Group, justru mengundang lebih dari 71.000 emoji tertawa dalam waktu dua hari sebelum fasilitas reaksi itu dinonaktifkan.
Mangione sekarang harus diekstradisi dari Pennsylvania ke New York untuk menghadapi dakwaan pembunuhan, kata polisi. [ns/ka/rs]
Forum