Ratusan migran mengantre panjang di luar kantor imigrasi di Meksiko selatan pada Senin (30/12), berharap untuk melalui jalur aman ke utara dan memasuki AS secara legal, sebelum presiden terpilih Donald Trump menjabat pada Januari.
“Yah, saya mendapat jadwal kemarin, dan itu untuk tanggal 4 Januari, dan ya, saya benar-benar terburu-buru,” kata Jose Escobar, seorang migran dari Salvador.
Trump berencana untuk mengakhiri program kemanusiaan Presiden Joe Biden, termasuk program yang memungkinkan para migran di beberapa wilayah Meksiko untuk mengirim permintaan masuk di aplikasi pemerintah Amerika, yang dikenal sebagai CBP One, untuk mengakses pintu masuk dan memasuki Amerika secara legal.
“Seperti setiap migran, kami takut. Namun, Trump tahu apa yang akan dia lakukan terhadap kami semua yang masuk secara legal. Kami melakukannya dengan cara yang paling lurus dan paling memungkinkan untuk menghindari kesalahan, untuk masuk secara ilegal,” kata Jose lagi.
Pemerintah Meksiko melaksanakan program pengangkutan migran dengan penjadwalan melalui CBP One yang telah dikonfirmasi dari Meksiko selatan ke perbatasan utara. Langkah ini sebagai upaya untuk melindungi mereka dari geng migran dan kelompok kejahatan terorganisir yang memeras dan menculik migran yang bepergian melintasi negara.
Pada Senin, para migran di kota Tapachula di Meksiko selatan menunggu untuk mendapatkan tempat duduk di bus-bus ini dan menyatakan lega karena mereka berhasil mendapatkan satu jadwal pendaftaran melalui CBP One yang diinginkan, untuk awal Januari, sebelum Trump menjabat pada tanggal 20.
“Jika memang tidak ada upaya yang aman untuk mencapai perbatasan dengan selamat. Dan presiden terpilih, jika dia dapat memberi kami kesempatan untuk memasuki negaranya, kami akan berjuang untuk hidup dan bekerja dengan jujur,” ujar Suyapa Lizeth Padilla, migran dari Honduras.
Bus-bus pemerintah Meksiko umumnya beroperasi dua atau tiga kali dalam satu pekan, mengangkut para migran sejauh lebih dari seribu mil ke utara menuju kota-kota perbatasan Meksiko.
“Melalui perjalanan yang aman, kami akan tiba sebelum Presiden Donald Trump menjabat, terlepas dari tindakan yang mungkin diambilnya. Permintaan kami telah disetujui dan kami ingin mencapai tujuan, Amerika Serikat,” kata Johandry Paz, migran dari Venezuela.
Ratusan ribu migran telah bisa memasuki AS secara legal dan mengakses izin kerja sebagai hasil dari CBP One dan program kemanusiaan Biden lainnya. [ns/ka]
Forum