General Motors akan Rugi $7 Miliar akibat Reformasi Pajak AS

Para pekerja menginspeksi mobil listrik "Baojun E100" di pabrik General Motors di kota Liuzhou, China (foto: dok).

General Motors (GM) hari Selasa (16/1) mengumumkan akan rugi 7 miliar dolar akibat reformasi pajak Amerika tetapi memperkirakan laba tahun ini akan sebanding dengan hasil yang solid pada tahun 2017.

GM mengatakan, kerugian itu akibat perhitungan aset pajak yang ditangguhkan dan akan didapat pada triwulan keempat, sama dengan perusahaan besar lain yang mengumumkan tindakan serupa setelah reformasi pajak Amerika.

Tetapi produsen mobil itu mengatakan, hasil tahun 2018 "umumnya akan sejalan" dengan pendapatan tahun lalu, yang didorong penjualan yang kuat di Amerika Utara dan China.

Penjualan mobil di Amerika secara keseluruhan menurun dalam tahun 2017 untuk pertama kali sejak krisis keuangan, meskipun penjualan tetap solid di tengah pasar kerja yang membaik dan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi.

GM menyoroti tahun 2018 yang disibukkan dengan rencana peluncuran SUV dan truk pickup, tulang punggung penjualan produsen itu di Amerika dan sumber pendapatan utama, karena margin keuntungan yang tinggi untuk kendaraan itu.

Perusahaan itu juga memperkirakan penjualan yang "terus kuat" di China dan "perbaikan penjualan" di Amerika Selatan.

Sementara tren ekonomi positif tersebut masih berlaku untuk tahun 2018 dan tanda-tanda pertumbuhan lain semakin menguat, analis menilai prospek bunga yang lebih tinggi oleh Bank Sentral Amerika sebagai risiko bagi penjualan mobil Amerika pada masa depan. [ka/al]