IOM: Lebih dari 350.000 Migran Lintasi Laut Tengah Tahun Ini

Perahu yang berisi puluhan migran dihampiri oleh penjaga pantai Italia di Laut Tengah (22/8).

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan, lebih dari 350.000 migran telah melakukan perjalanan berbahaya melintasi Laut Tengah tahun ini.

Organisasi Internasional untuk Migrasi atau IOM mengatakan hari Selasa (1/9), lebih dari 350.000 migran telah melakukan perjalanan berbahaya melintasi Laut Tengah tahun ini, melarikan diri dari kerusuhan dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika, untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.

Badan antar pemerintah itu mengatakan, lebih dari 234.000 migran mendarat di pantai-pantai Yunani, dan 114.000 lainnya tiba di Italia. Sebagian lainnya dalam jumlah kecil tiba di Spanyol dan Malta. Sekitar 2.600 tewas, kebanyakan tenggelam sewaktu perahu-perahu yang bermuatan sarat dan dijalankan oleh para penyelundup manusia itu tenggelam.

Angka-angka paling baru itu tercatat ketika Eropa terus menghadapi arus migran terbesar sejak perang dunia kedua.

Jurubicara Badan Pengungsi PBB atau UNHCR, Babar Baloch mengatakan kepada VOA, "Semua negara punya tanggungjawab sendiri dalam menghadapi krisis ini”. Beberapa negara berusaha menghentikan gelombang pengungsi itu.

Hari Selasa, pemerintah Hungaria telah menutup sementara stasiun kereta api utama di Budapest. Ratusan migran, kebanyakan dari daerah-daerah terkena konflik di Timur Tengah, terdampar di luar stasiun, dan banyak dari mereka memohon kepada pihak berwenang untuk diizinkan naik kereta api menuju ke Austria dan Jerman.

Hungaria adalah salah satu dari gerbang utama migran memasuki Uni Eropa, yang telah mencapai lebih dari 156.000 pengungsi tahun ini.