Pembalap Hamilton Jadi Sasaran Pelecehan Rasisme Daring

Pembalap Mercedes asal Inggris Lewis Hamilton menghadiri konferensi pers resmi Grand Prix Formula Satu Portugal di Sirkuit Internasional Algarve di Portimao pada 29 April 2021. (Foto: AFP/ Gabriel Bouys)

Reuters, mengutip media Inggris melaporkan, Lewis Hamilton menjadi sasaran pelecehan bernada rasis secara daring setelah memenangkan kejuaraan Grand Prix Inggris pada Minggu (18/7).

Juara dunia tujuh kali itu merayakan rekor kemenangan kedelapan pada balapan tersebut setelah berhasil bangkit dari penalti 10 detik. Penalti itu diberikan setelah terjadi tabrakan di putaran pertama yang mengakibatkan saingannya, Max Verstappen, dilarikan ke rumah sakit.

Sky Sports melaporkan pembalap berusia 36 tahun, menjadi sasaran pelecehan secara daring beberapa jam setelah kemenangan itu. Sejumlah pesan rasis yang diterimanya, termasuk emoji monyet yang dikirim sebagai balasan atas unggahan tim Mercedes-nya di Instagram.

Instagram, yang dimiliki oleh Facebook, tidak segera membalas permintaan komentar dari Reuters.

Hamilton telah menjadi sosok yang vokal dalam menyuarakan keadilan sosial dan menjadi salah satu di antara pendukung gerakan 'Black Lives Matter'.

Hamilton mengatakan sebelum balapan bahwa dia terinspirasi oleh reaksi para pemain sepak bola Inggris terhadap pelecehan rasis setelah kekalahan adu penalti mereka dari Italia di final turnamen Piala Euro 2020. [ah/au/ft]