Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan Presiden Obama telah mengemukakan dengan jelas bahwa Amerika dan mitra-mitra internasionalnya bertekad mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Tetapi ia mengatakan masih ada waktu dan kesempatan bagi sanksi dan diplomasi untuk bisa membuahkan hasil.
Iran kini bersiap-siap mengadakan pembicaraan nuklir akhir bulan ini dengan Amerika, Perancis, Inggris, Tiongkok, Russia dan Jerman. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan pembicaraan itu tidak akan menjadi sesi tanpa batas “bagi kedua pihak untuk berbicara terus menerus tanpa pernah mencapai kesepakatan”.
“Kami berharap untuk tercapainya komitmen konkrit dari Iran bahwa Iran akan berterus terangan tentang program nuklirnya dan memenuhi kewajiban internasionalnya,” tegas Menlu Clinton.
Tampaknya kesediaan Iran kembali ke perundingan nuklir akibat Amerika dan Uni Eropa mengambil langkah untuk memperketat sanksi pada sektor perbankan Iran dan mengurangi pembelian minyak Iran. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan Iran kini menggunakan pendapatan minyaknya untuk mendanai program nuklirnya.
Clinton menambahkan, “Kami kini meneruskan tekanan maksimal terhadap rejim Iran, memberlakukan paket sanksi-sanksi yang paling komprehensif dalam sejarah dan semakin mengisolasi Iran dari komunitas internasional. Tekanan berkelanjutan ini membuat pemimpin-pemimpin Iran kembali ke meja perundingan dan kita berharap hal ini akan menghasilkan rencana tindakan yang akan menyelesaikan perselisihan kita secara damai”.
Perundingan putaran terakhir antara Iran dan apa yang disebut kelompok P5+1 gagal di Istanbul – Turki bulan Januari 2011. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton kini mengusulkan untuk menyelenggarakan perundingan putaran berikutnya di Istanbul tanggal 13 April.
Iran kini bersiap-siap mengadakan pembicaraan nuklir akhir bulan ini dengan Amerika, Perancis, Inggris, Tiongkok, Russia dan Jerman. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan pembicaraan itu tidak akan menjadi sesi tanpa batas “bagi kedua pihak untuk berbicara terus menerus tanpa pernah mencapai kesepakatan”.
“Kami berharap untuk tercapainya komitmen konkrit dari Iran bahwa Iran akan berterus terangan tentang program nuklirnya dan memenuhi kewajiban internasionalnya,” tegas Menlu Clinton.
Tampaknya kesediaan Iran kembali ke perundingan nuklir akibat Amerika dan Uni Eropa mengambil langkah untuk memperketat sanksi pada sektor perbankan Iran dan mengurangi pembelian minyak Iran. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan Iran kini menggunakan pendapatan minyaknya untuk mendanai program nuklirnya.
Clinton menambahkan, “Kami kini meneruskan tekanan maksimal terhadap rejim Iran, memberlakukan paket sanksi-sanksi yang paling komprehensif dalam sejarah dan semakin mengisolasi Iran dari komunitas internasional. Tekanan berkelanjutan ini membuat pemimpin-pemimpin Iran kembali ke meja perundingan dan kita berharap hal ini akan menghasilkan rencana tindakan yang akan menyelesaikan perselisihan kita secara damai”.
Perundingan putaran terakhir antara Iran dan apa yang disebut kelompok P5+1 gagal di Istanbul – Turki bulan Januari 2011. Menteri Luar Negeri Hillary Clinton kini mengusulkan untuk menyelenggarakan perundingan putaran berikutnya di Istanbul tanggal 13 April.