WASHINGTON —
Ibu Negara Amerika Michelle Obama menerima pohon Natal resmi Gedung Putih hari Jumat, sebuah tradisi tahunan sehari setelah Thanksgiving.
Ibu Negara menginspeksi pohon itu dengan kedua puterinya, Sasha dan Malia, serta anjing mereka, Bo, setelah pohon itu diantar ke Gedung Putih dengan kereta kuda. Sebuah band militer memainkan lagu, "O Christmas Tree" selagi keluarga Obama itu berjalan di luar Gedung Putih.
Ibu Negara menunduk untuk mencium aroma pohon cemara berukuran hampir 5,8 meter, sementara Malia yang berusia 14 tahun berkomentar bahwa ia selalu mencari titik yang bagus di pucuk pohon.
Setelah Malia memastikan bahwa kondisi pohon Natal tahun ini "sangat baik", Obama mengacungkan jempol tanda pohon itu mendapat persetujuan keluarga.
Memperagakan dan mendekorasi pohon-pohon cemara bagi Hari Natal adalah tradisi yang dikatakan dimulai di Jerman sejak abad ke-16. Umat Kristiani yakin pohon itu mewakili Yesus dan menandai permulaan yang baru. Tradisi itu menyebar ke rumah-rumah di Amerika melalui imigran Jerman.
Kini, penjualan pohon Natal baik yang sungguhan maupun tiruan adalah bisnis besar di Amerika, mengeruk miliaran dolar setiap tahun.
Adalah hal lazim untuk menghias pohon Natal dengan lampu dan ornamen serta menaruh hadiah untuk keluarga di bawahnya. Di bawah pohon Natal itu juga anak-anak meninggalkan kue dan susu untuk Sinterklas.
Ibu Negara menginspeksi pohon itu dengan kedua puterinya, Sasha dan Malia, serta anjing mereka, Bo, setelah pohon itu diantar ke Gedung Putih dengan kereta kuda. Sebuah band militer memainkan lagu, "O Christmas Tree" selagi keluarga Obama itu berjalan di luar Gedung Putih.
Ibu Negara menunduk untuk mencium aroma pohon cemara berukuran hampir 5,8 meter, sementara Malia yang berusia 14 tahun berkomentar bahwa ia selalu mencari titik yang bagus di pucuk pohon.
Setelah Malia memastikan bahwa kondisi pohon Natal tahun ini "sangat baik", Obama mengacungkan jempol tanda pohon itu mendapat persetujuan keluarga.
Memperagakan dan mendekorasi pohon-pohon cemara bagi Hari Natal adalah tradisi yang dikatakan dimulai di Jerman sejak abad ke-16. Umat Kristiani yakin pohon itu mewakili Yesus dan menandai permulaan yang baru. Tradisi itu menyebar ke rumah-rumah di Amerika melalui imigran Jerman.
Kini, penjualan pohon Natal baik yang sungguhan maupun tiruan adalah bisnis besar di Amerika, mengeruk miliaran dolar setiap tahun.
Adalah hal lazim untuk menghias pohon Natal dengan lampu dan ornamen serta menaruh hadiah untuk keluarga di bawahnya. Di bawah pohon Natal itu juga anak-anak meninggalkan kue dan susu untuk Sinterklas.
