Xia Junfeng – yang dihukum mati hari Rabu – telah bersikukuh bahwa ia bertindak demi membela diri pada tahun 2009 ketika dua pejabat di Shenyang timur laut memukulnya sewaktu dimintai keterangan. Tetapi pengadilan menolak argumen itu.
Isteri Junfeng, Zhang Jing mengatakan kepada VOA, ketika mengunjunginya terakhir kali sebelum dieksekusi, suaminya berkeras bahwa ia tidak bersalah.
Kasus ini telah memicu kemarahan di Weibo dan situs-situs media sosial lain di China, di mana banyak orang bersimpati padanya dan menyebut hukumannya tidak adil.
Dalam sebuah pesan yang dipasang di Sina Weibo, blogger San Ju Ban 123 menulis, “apakah orang biasa patut ditembak mati sementara manajer kota bisa terlepas dari hukuman bahkan seetlah membunuh orang biasa? Di China – nyawa orang biasa dihargai berbeda dari harga nyawa pejabat pemerintah”.
Banyak warga China telah mengadukan kebrutalan pejabat terhadap para pedagang kaki lima. Beberapa video pemukulan oleh petugas-petugas manajemen desa yang dalam bahas China disebut chengguan, telah tersebar di internet dalam beberapa tahun ini.
Isteri Junfeng, Zhang Jing mengatakan kepada VOA, ketika mengunjunginya terakhir kali sebelum dieksekusi, suaminya berkeras bahwa ia tidak bersalah.
Kasus ini telah memicu kemarahan di Weibo dan situs-situs media sosial lain di China, di mana banyak orang bersimpati padanya dan menyebut hukumannya tidak adil.
Dalam sebuah pesan yang dipasang di Sina Weibo, blogger San Ju Ban 123 menulis, “apakah orang biasa patut ditembak mati sementara manajer kota bisa terlepas dari hukuman bahkan seetlah membunuh orang biasa? Di China – nyawa orang biasa dihargai berbeda dari harga nyawa pejabat pemerintah”.
Banyak warga China telah mengadukan kebrutalan pejabat terhadap para pedagang kaki lima. Beberapa video pemukulan oleh petugas-petugas manajemen desa yang dalam bahas China disebut chengguan, telah tersebar di internet dalam beberapa tahun ini.