Wakil direktur program antariksa Korea Utara, Ryu Gum Chol, kepada para wartawan di Pyongyang menyatakan bahwa roket tersebut sudah siap diluncurkan. Jurnalis internasional, termasuk seorang reporter VOA dibawa melihat roket di lokasi peluncuran pada hari Minggu (8/4).
Dalam konferensi persnya, Ryu Gum Chol menolak tuduhan bahwa peluncuran satelit itu sebenarnya merupakan uji coba terselubung untuk misil balistik berkemampuan nuklir. Dia juga menegaskan tidak ada bahaya puing jatuh di daerah berpenghuni, dengan mengatakan tahap pertama akan jatuh ke laut yang berjarak 160 kilometer dari Filipina.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan Korea Selatan telah menegaskan kembali komitmen mereka pada pertahanan Korea Selatan dalam menghadapi peluncuran roket Korea Utara yang mereka gambarkan sebagai provokasi yang serius.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan Menteri Pertahanan Kim Kwan-jin membicarakan peluncuran roket tersebut dengan Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta melalui telepon Selasa pagi (10/4). Para pejabat mengatakan kedua pihak setuju untuk mengkoordinasikan usaha memonitor peluncuran itu.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Victoria Nuland mengatakan peluncuran roket tersebut hanya akan semakin mengucilkan pemerintah komunis Korea Utara.
Pyongyang telah mengumumkan rencana untuk menembakkan roket sedini pekan ini, dan mengatakan tujuannya adalah untuk meluncurkan satelit cuaca ke orbit. Namun Amerika Serikat dan Korea Selatan memandang peluncuran tersebut sebagai cara untuk menguji-coba misil balistik yang dapat digunakan untuk mengangkut hulu ledak nuklir.
Dalam konferensi persnya, Ryu Gum Chol menolak tuduhan bahwa peluncuran satelit itu sebenarnya merupakan uji coba terselubung untuk misil balistik berkemampuan nuklir. Dia juga menegaskan tidak ada bahaya puing jatuh di daerah berpenghuni, dengan mengatakan tahap pertama akan jatuh ke laut yang berjarak 160 kilometer dari Filipina.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan Korea Selatan telah menegaskan kembali komitmen mereka pada pertahanan Korea Selatan dalam menghadapi peluncuran roket Korea Utara yang mereka gambarkan sebagai provokasi yang serius.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan Menteri Pertahanan Kim Kwan-jin membicarakan peluncuran roket tersebut dengan Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta melalui telepon Selasa pagi (10/4). Para pejabat mengatakan kedua pihak setuju untuk mengkoordinasikan usaha memonitor peluncuran itu.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Victoria Nuland mengatakan peluncuran roket tersebut hanya akan semakin mengucilkan pemerintah komunis Korea Utara.
Pyongyang telah mengumumkan rencana untuk menembakkan roket sedini pekan ini, dan mengatakan tujuannya adalah untuk meluncurkan satelit cuaca ke orbit. Namun Amerika Serikat dan Korea Selatan memandang peluncuran tersebut sebagai cara untuk menguji-coba misil balistik yang dapat digunakan untuk mengangkut hulu ledak nuklir.
