Sekitar 150 negara terkena dampak peretasan minta tebusan atau ransomware selama beberapa hari sejak Jumat kemarin.
Pakar-pakar keamanan dunia maya mengatakan peretas yang melancarkan serangan ransomware yang diberi nama “Wannacry” ini menggunakan kelemahan yang berasal dari dokumen pihak intelijen Amerika yang dibocorkan di situs WikiLeaks.
CG:
CLIFFORD NEUMAN, UNIVERSITY OF SOUTHERN CALIFORNIA
STEVE GROBMAN, INTEL SECURITY GROUP
Closing: Patsy Widakuswara