Amerika mengatakan, Selasa (16/1), pihaknya menahan puluhan juta dolar dari badan PBB yang digunakan untuk membantu Palestina, dan dapat mengurangi dana tersebut, jika reformasi tidak dilakukan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert menegaskan kepada wartawan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump akan menahan 65 juta dolar dari kontribusi 2018 untuk dana untuk badan bantuan dan pekerjaan PBB atau UNRWA itu. Dia mengatakan dana senilai 60 juta dolar tetap akan dicairkan untuk menghindari "dampak negatif".
AS memberi sekitar 364 juta dolar per tahun untuk UNRWA, yang dibayarkan dalam dua tahap pembayaran. Jumlah dana ini membuat Amerika menjadi donor utama badan dunia itu.
Ketika ditanya apakah pemotongan dana itu merupakan kelanjutan dari cuitan Presiden Trump pada 2 Januari yang mengkritik Otoritas Palestina karena tidak menghargai atau menghormati bantuan AS dan keengganan Palestina untuk melakukan perundingan damai dengan Israel, Nauert menganjurkan media agar menghubungi Gedung Putih.
Dalam cuitan Twitter, Trump mengatakan: "Bukan hanya Pakistan yang kami bayar miliaran dolar, tetapi juga banyak negara lain. Sebagai contoh, kami membayar orang-orang Palestina ratusan juta dolar setahun dan mereka tidak menghargai. Mereka bahkan tidak mau berunding...”
"Kami tidak setuju bahwa mengurus negara lain dan orang lain harus semata-mata menjadi tanggung jawab Amerika," kata Nauert. Dia menambahkan Washington meminta negara-negara lain untuk berkontribusi lebih banyak kepada UNRWA.
Sepuluh donor teratas UNRWA memberi lebih dari delapan puluh persen pendapatan badan tersebut. Selain Amerika, negara-negara donor lainnya adalah Uni Eropa, Jerman, Swedia, Inggris, Arab Saudi, Jepang, Swiss, Norwegia dan Belanda.
UNRWA menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan kepada lima juta orang Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, Suriah, Lebanon dan Yordania. [ps/jm]