Para pejabat ibukota Florida, Rabu (21/2), bersiap menghadapi ratusan pelajar yang akan menggelar pawai protes yang menyerukan agar para legislator negara bagian itu meloloskan langkah-langkah pengawasan senjata menyusul tragedi penembakan maut di sebuah SMU di Florida bagian Selatan.
Baca juga: Pemuda Berusia 19 Tahun Dituduh Lakukan Pembunuhan Massal
Aksi penembakan yang dilakukan seorang pria di SMU Marjory Stoneman Douglas di Parkland, pekan lalu, yang menewaskan 17 orang, merupakan salah satu insiden penembakan sekolah terburuk di AS. Para pelajar di sekolah itu dan sekolah-sekolah lain di Florida menanggapi tragedi itu dengan menuntut agar para pemimpin daerah dan nasional mengambil langkah-langkah yang akan dapat mencegah serangan serupa.
Lebih dari 100 pelajar Stoneman Douglas naik bis ke Tallahassee untuk berpartisipasi dalam pawai itu dan untuk bertemu para pemimpin legislatif.
Baca juga: Pelajar AS Akan Gelar Protes Kekerasan Senjata Api
"Kami, para pelajar, adalah yang paling terlibat dalam tragedi ini,” kata seorang pelajar bernama Ariana Ortega kepada VOA sebelum naik bis. “Kami adalah orang-orang yang mengalami pengalaman tragis ini. Dan kami yang akan menjadi pemimpin masa depan Amerika.”
Selasa (20/2), sejumlah pelajar mengunjungi kantor DPRD Florida hanya untuk menyaksikan hasil pemungutan suara menolak usulan Demokrat untuk mempertimbangkan RUU yang akan melarang penjualan senjata serang. Fraksi Republik menuding fraksi Demokrat memaksakan isu itu dengan memanfaatkan insiden penembakan yang dilakukan Nikolas Cruz di SMU Stoneman Douglas. Cruz melakukan aksinya dengan AR-15, salah satu jenis senjata serang. [ab/lt]