Tautan-tautan Akses

Pemenang Penghargaan Magsaysay Diumumkan


Presiden Magsaysay Award Foundation, Carmencita Abella berpose dengan foto-foto para pemenang Magsaysay tahun ini, yang dianggap seperti Hadiah Nobel Perdamaian versi Asia, di Manila, Filipina, 26 Juli 2018.
Presiden Magsaysay Award Foundation, Carmencita Abella berpose dengan foto-foto para pemenang Magsaysay tahun ini, yang dianggap seperti Hadiah Nobel Perdamaian versi Asia, di Manila, Filipina, 26 Juli 2018.

Seorang penyintas dari kekejaman rezim Khmer Merah di Kamboja adalah satu dari enam pemenang Hadiah Magsaysay 2018. Penghargaan ini dianggap luas sebagai Hadiah Nobel Perdamaian versi Asia.

Menurut Yayasan Magsaysay, Youk Chhang dianugerahi hadiah tahunan tersebut untuk pekerjaannya sebagai kepala Pusat Dokumentasi Kamboja, suatu lembaga yang menginvestigasi dan mendokumentasikan kekejaman yang dilakukan Khmer Merah semasa berkuasa dari tahun 1975 hingga 1979.

Youk Chhang, penyintas dari kekejaman rezim Khmer Merah (foto: dok).
Youk Chhang, penyintas dari kekejaman rezim Khmer Merah (foto: dok).

Hampir dua juta warga Kamboja tewas di tangan Khmer Merah karena kelaparan, kerja paksa dan eksekusi, termasuk di antaranya ayah Youk, lima saudaranya dan hampir 60 kerabatnya.

Penerima penghargaan Magsaysay lainnya adalah Howard Dee. Pengusaha Filipina kelahiran China berusia 87 tahun itu mencurahkan waktu puluhan tahun untuk kegiatan sosial dan prakarsa perdamaian, termasuk di antaranya sebagai juru runding pemerintah dalam menghadapi pasukan pemberontak komunis setempat.

Pemenang penghargaan lainnya adalah: Maria de Lourdes Martins Cruz, yang mendirikan lembaga untuk membantu masyarakat miskin di Timor Leste lembaga mendapat akses ke layanan kesehatan, pendidikan, pertanian dan prakarsa swadaya lainnya; kemudian Vo Thi Hoang Yen dari Vietnam, korban polio yang mendirikan LSM pada tahun 2005 yang telah membantu 15 ribu warga difabel Vietnam dapat mandiri secara ekonomi; Sonam Wangchuk, insinyur yang mendirikan gerakan untuk membantu siswa miskin di Ladakh, di kawasan Himalaya agar dapat lulus ujian masuk perguruan tinggi dan membantu memperkenalkan reformasi pendidikan; serta psikiater India Bharat Vatwani, yang memulai prakarsa untuk merawat warga tunawisma yang mengidap gangguan kejiwaan.

Nama penghargaan ini diambil dari nama mendiang presiden Filipina Ramon Magsaysay, yang tewas dalam kecelakaan pesawat pada tahun 1957. Para pemenang tahun ini akan menerima hadiah mereka di Manila pada 31 Agustus mendatang. [uh]

XS
SM
MD
LG