Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berada di New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB pada saat hubungan Ankara-Washington sedang tegang. Namun, keberadaan Erdogan selama empat hari di New York bisa membuka peluang untuk meredakan hubungan antara kedua negara.
Dalam langkah mempersiapkan landasan untuk meredakan ketegangan dengan Washington, seorang pejabat Turki, Senin (24/9), dikutip oleh surat kabar The Wall Street Journal, mengisyaratkan baha pastur Amerika, Andrew Brunson, mungkin dalam waktu dekat boleh pulang ke Amerika.
Persidangan Brunson di Turki dengan tuduhan terorisme menjadi pemicu Presiden Donald Trump mengenakan sanksi dagang terhadap Turki. Dan sanksi itulah yang memicu kejatuhan mata uang Turki.
Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, mengatakan hubungan kedua negara bisa diperbaiki, bila Brunson diperbolehkan pulang. Washington menuding tuduhan terhadap Brunson tidak beralasan. Erdogan berkeras Brunson harus diadili. Para analis berpendapat kebuntuan tersebut bisa dipecahkan saat sesi persidangan Brunson selanjutnya pada 12 Oktober. [al/ft]