Arab Saudi sedang bersiap-siap untuk mengakui bahwa wartawan Jamal Khashoggi yang hilang, telah dibunuh, demikian laporan kantor-kantor berita AS.
Laporan yang mengutip sumber-sumber yang mengatakan kematian Khashoggi adalah "interogasi yang kemudian kebablasan."
CNN melaporkan orang-orang di balik operasi itu kemungkinan bermaksud menculik Khashoggi dari konsulat Arab Saudi di Istanbul dan membawanya kembali ke Arab Saudi untuk diinterogasi.
Laporan-laporan mengatakan laporan Saudi diperkirakan akan mengatakan operasi yang menyebabkan kematiannya dilakukan tanpa izin resmi dan mereka yang mengakibatkan kematiannya akan diminta pertanggung jawabannya.
Khashoggi tampak berjalan ke konsulat itu dua minggu lalu dan sejak itu belum terlihat.
Sebelumnya, Senin (15/10), Presiden Donald Trump melontarkan gagasan "pembunuh keji" mungkin telah membunuh Khashoggi.
Kata Trump, Raja Arab Saudi Salman dalam percakapan telepon selama 20 menit pada Senin mengatakan kepadanya, tidak mengetahui apa yang terjadi pada Khashoggi, yang terkenal sebagai pengkritik pewaris takhta Saudi, Putra Mahkota Muhammad bin Salman.
"Sangkalannya kepada saya sangat kuat," kata Trump di Gedung Putih. "Saya tidak tidak ingin menebak apa yang ada dibenaknya, tetapi kedengarannya seperti "pembunuh jahat", maksud saya siapa tahu?"
Trump mengirim Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Riyadh untuk berbicara dengan Putra Mahkota Salman mengenai hilangnya Khashoggi.
Trump bertekad untuk "tidak menutup-nutupi apapun" dalam menentukan apa yang terjadi pada Khashoggi.
Sementara itu, di Istanbul, polisi Turki mulai menggeledah konsulat Arab Saudi. [my]