Presiden Amerika Donald J. Trump, Rabu (25/10) mengatakan bahwa menarget pejabat dan mantan pejabat Amerika dengan bom adalah tindakan “hina” dan tidak memiliki tempat dalam politik Amerika. Paket mencurigakan dikirim ke mantan Menteri Luar Negeri dan calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, mantan Presiden Barack Obama, dan beberapa orang Amerika terkemuka lainnya, serta kantor jaringan televisi CNN di New York.
Mike O’Sullivan melaporkan bahwa dalam sambutannya Rabu malam (24/10), Presiden Trump menunjuk media sebagai bagian dari masalah. Laporan selengkapnya disampaikan oleh Leonard Triyono.
Sementara polisi di Washington, dan pinggiran kota New York, menyelidiki paket mencurigakan yang dikirim ke mantan presiden Obama, dan mantan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton, Presiden Donald Trump, pada rapat umum di negara bagian Wisconsin Rabu malam mengatakan kekerasan politik adalah serangan terhadap demokrasi.
“Media juga memiliki tanggung jawab untuk menyelaraskan nada yang beradab untuk menghentikan permusuhan tanpa henti dan serangan-serangan serta cerita-cerita negatif dan seringkali salah,” kata Trump.
Sebelumnya, pada pagi hari, Rabu (24/10), kantor CNN di New York dievakuasi setelah sebuah paket mencurigakan ditemukan di ruang surat jaringan televisi itu. Para pejabat menyebutnya sebagai aksi terorisme.
“Para petugas mengidentifikasi perangkat yang tampaknya seperti bom aktif. Satuan penjinak bom Kepolisian Kota New York merespons, mengamankan benda itu, dan membawanya pergi untuk penyelidikan lebih lanju. Selain itu, ada amplop berisi bubuk putih,” kata James O’Neill, Komisaris Kepolisian Kota New York (NYPD).
Laporan-laporan tentang paket mencurigakan itu termasuk yang dikirim ke kantor anggota Kongres Partai Demokrat dari Florida Debbie Wasserman Schultz.
Sebelumnya, sebuah bom pipa ditemukan hari Senin (25/10) di kotak surat donor Partai Demokrat, miliarder George Soros. Tidak satu pun dari bom-bom itu meledak.
Wakil Presiden Mike Pence mengecam tindakan itu sebagai pengecut.
Di Florida, Hillary Clinton mengatakan ini adalah waktu yang memprihatinkan. “Ini adalah saat perpecahan yang dalam, dan kita harus melakukan semua yang bisa kita lakukan untuk menyatukan negara kita.” [lt/uh]