Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Jumat (26/10) mendesak Arab Saudi agar mengungkapkan lokasi jasad Jamal Khashoggi, wartawan Saudi yang dibunuh, dan mengidentifikasi kooperator lokal yang diduga membuang mayat Khashoggi setelah ia dibunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul.
Berbicara kepada anggota partainya, Partai AK, di parlemen, Erdogan mengatakan Ankara memiliki bukti lainnya terkait pembunuhan wartawan itu, tetapi ia tidak memberikan rincian apapun. Ia juga mengatakan jaksa agung Arab Saudi akan mengunjungi Istanbul, Minggu dan akan bertemu dengan para pejabat Turki sebagai bagian dari penyelidikan mengenai pembunuhan Khashoggi.
Arab Saudi mengakui dalam suatu pernyataan, Kamis (26/10) bahwa pembunuhan Khashoggi tampaknya telah direncanakan, berdasarkan bukti yang diberikan Turki.
Yang belum jelas adalah siapa yang merencanakan pembunuhan tersebut. Menurut pernyataan Saudi, “Jaksa penuntut umum melanjutkan investigasinya dengan para tersangka, untuk menuntaskan proses keadilan.” Saudi memecat lima pejabat terkait pembunuhan itu dan telah menangkap 18 tersangka.
Para pengecam internasional, termasuk Presiden Amerika Donald Trump, telah menyatakan bahwa penguasa de facto kerajaan tersebut, putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, yang paling bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Kremlin, Jumat (26/10) menyatakan Rusia meyakini bahwa keluarga kerajaan Saudi tidak terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, ada pernyataan resmi dari raja dan dari putra mahkota dan tak ada alasan untuk tidak mempercayai mereka. [uh]