Tunangan Jamal Khashoggi telah meminta Presiden Amerika Donald Trump dan para pemimpin lainnya agar memastikan kematian wartawan itu di Istanbul itu tidak ditutup-tutupi, sementara Jaksa Agung Arab Saudi Selasa mengunjungi konsulat Saudi, tempat Khashoggi dibunuh.
Berbicara dalam suatu acara mengenang Khashoggi di London hari Senin, Hatice Cengiz menyatakan kekecewaannya terhadap pemimpin banyak negara. Menyebut Trump, ia mendesaknya agar “membantu mengungkapkan kebenaran dan memastikan keadilan ditegakkan.”
“Ia tidak boleh memuluskan jalan bagi suatu upaya menutup-nutupi pembunuhan tunangan saya. Jangan biarkan uang mencemari hati nurani dan menodai nilai-nilai kita,” ujarnya.
Cengiz juga mengatakan dalam acara itu bahwa dia berharap dialah yang memasuki konsulat tersebut, bukannya Khashoggi.
Ia mengatakan, mengacu pada dugaan satu tim Saudi yang dikirim untuk membunuh kolumnis The Washington Post itu,”Andai saja saya tahu itu akan menjadi terakhir kalinya saya melihat Jamal, senyumnya, mendengar tawanya, saya sendiri yang akan berdiri di depan tim pembunuh itu.”
Jaksa Agung Saudi Saud al-Mojeb tiba di gedung pengadilan utama Istanbul hari Selasa untuk mengadakan pembicaraan dengan kepala jaksa penuntut umum Istanbul, Irfan Fidan, mengenai investigasi pembunuhan tersebut, lapor kantor berita pemerintah Anadolu. Keduanya bertemu selama satu jam 15 menit hari Senin sebagai bagian dari kesepakatan antara Riyadh dan Ankara untuk bekerjasama dalam penyelidikan itu. [uh]