Presiden AS mengatakan, sikap meninggalkan Arab Saudi merupakan kekeliruan besar meski negara itu bertanggungjawab atas pembunuhan seorang jurnalis yang bermukim di AS.
Sebelum liburan Hari Bersyukur (Thanksgiving), Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih, keamanan nasional dan kepentingan ekonomi AS lebih berarti ketimbang keprihatinan HAM apapun.
"Kita akan tetap menjalin bisnis dengan Arab Saudi,” kata Trump. Menurutnya, tentangan negara kerajaan itu terhadap Iran dan pembelian peralatan militer Amerika oleh negara itu berarti ratusan ribu pekerjaan dan investasi miliaran dolar.
Trump juga mengatakan, Rusia dan China tidak akan memetik keuntungan dari situasi yang dihadapi AS. Menurutnya, jika AS melepaskan kesepakatan dagang dengan Saudi, kemungkinan besar peluang itu akan direbut Rusia dan China.Trump lebih jauh mengatakan, jika hubungan AS-Saudi terputus, harga minyak akan melambung.
"Saya tidak ingin menghancurkan ekonomi dunia dan ekonomi negara kita karena bersikap bodoh terhadap Saudi,” ujar Trump.
Ditanya mengenai kesimpulan CIA bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman kemungkinan tahu atau memerintahkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Riyadh di Istanbul, Trump mengatakan, temuan CIA tidak menunjukkan kepastian. “Mungkin ia memerintahkan pembunuhan itu, mungkin juga tidak,” sanggah Trump. [ab]