Perubahan itu merupakan hasil dari pemilihan paruh waktu pada bulan November lalu, ketika Partai Demokrat memperoleh suara besar dengan memperoleh 235 kursi di DPR dengan 435 kursi ketika para anggota baru DPR memulai masa bhakti mereka. Partai Republik memperoleh tambahan dua kursi dari sebelumnya di Senat, dan kini memegang mayoritas 53-47.
Anggota DPR Nancy Pelosi dari California diperkirakan akan terpilih sebagai ketua DPR, mengembalikannya ke posisi yang dipegangnya dari 2007 hingga 2011. Dia adalah satu-satunya wanita yang pernah menjadi ketua DPR, dan jika terpilih lagi akan menjadi orang pertama dalam lebih dari 60 tahun yang mampu merebut kembali posisi itu setelah partainya kalah dan kemudian memperoleh kembali mayoritas di DPR Amerika.
Sebagian anggota DPR dari Partai Demokrat menyatakan keinginan akan munculnya pemimpin baru dalam partai, dan Pelosi setuju untuk menjabat tidak lebih dari empat tahun sebagai ketua dengan imbalan dukungan yang cukup untuk memenangkan posisi itu.
Kongres baru kali ini adalah yang paling beragam dalam sejarah.
Wajah-wajah baru dalam Kongres ini termasuk Alexandria Ocasio-Cortez dari New York, wanita termuda yang terpilih menjadi anggota Kongres. Selain itu ada juga Rashida Tlaib dari Michigan dan Ilhan Omar dari Minnesota, dua wanita Muslim pertama yang menjadi anggot DPR Amerika, serta Deb Haaland dari New Mexico dan Sharice Davids dari Kansas, dua wanita pertama dari penduduk asli Amerika (suku Indian) yang berhasil menjadi anggota Kongres. Ada juga 10 anggota Kongres yang secara terbuka mengidentifikasi diri mereka sebagai LGBTQ.
Secara keseluruhan, perempuan menduduki 102 kursi di DPR dan 25 kursi di Senat. [lt]