Pemerintah Ekuador hari Jumat (11/1) membantah laporan media bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange “terpaksa tidur di lantai” di kedutaannya di London, dan pemanas ruangannya tidak berfungsi.
Juru bicara kepresidenan Ekuador mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa klaim itu “sama sekali bohong” dan menambahkan bahwa sistem pemanas ruangan di kedutaan itu “berjalan normal.”
“Tidak ada perabotan yang dikeluarkan dari kamarnya, yang bisa dimasuki dengan menggunakan kunci elektronik yang hanya dimiliki Assange, kata jurubicara itu lagi.
Julian Assange yang berusia 47 tahun telah tinggal di kedutaan itu sejak tahun 2012 untuk menghindari ekstradisi ke Swedia dimana ia dituduh melakukan serangan seksual atas seorang perempuan. Tuduhan itu kini telah kadaluwarsa.
Tapi Assange tidak mau keluar dari kedutaan itu dimana ia telah diberi suaka, untuk menghindari ekstradisi ke Amerika dimana ia kemungkinan menghadapi tuduhan resmi karena membocorkan rahasia departemen LN Amerika dan Pentagon tentang perang di Irak tahun 2010.
Bulan lalu, Ekuador mengatakan sudah tiba masanya Assange meninggalkan kedutaan itu, karena Inggris telah menjamin bahwa ia tidak akan diekstradisi ke negara dimana ia bisa menghadapi hukuman mati. Tapi inilah masalahnya, karena Amerika masih punya hukuman mati untuk kejahatan tertentu. (ii)