Dua bom terpisah beberapa menit menghantam katedral Katolik Roma di Filipina selatan di mana militan Muslim aktif, menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 111 lainnya dalam Misa Minggu (27/1), kata para pejabat.
Para saksi mengatakan ledakan pertama di dalam katedral Jolo di ibu kota provinsi itu membuat jemaat gereja, yang sebagian cedera, bergegas keluar lewat pintu utama.
Pasukan militer dan polisi yang ditempatkan di luar menyerbu masuk ketika bom kedua meledak sekitar satu menit kemudian di dekat pintu masuk utama, menyebabkan kematian dan cedera lebih banyak. Militer sedang memeriksa laporan bahwa perangkat peledak kedua mungkin dipasang pada sepeda motor yang diparkir.
Ledakan pertama menghancurkan bangku kayu di dalam aula utama dan kaca jendela, dan bom kedua mencampakkan bagian-bagian tubuh manusia dan puing-puing bangunan ke alun-alun kota yang menghadap Katedral Bunda Maria dari Gunung Karmel itu, kata saksi mata.
Sinyal ponsel terputus pada jam-jam pertama setelah serangan. Para saksi yang berbicara kepada kantor berita Associated Press menolak untuk menyebutkan nama mereka atau sedang sibuk di lokasi ledakan.
Korban tewas termasuk 15 warga sipil dan lima tentara. Di antara yang cedera termasuk 17 tentara, dua polisi, dua penjaga pantai dan 90 warga sipil. [as]