Tautan-tautan Akses

China Bela Larangan Pelajaran Tibet


Polisi mengawasi acara saat warga Tibet dan anak-anak yang mengenakan pakaian tradisional Tibet menghadiri upacara bagi meninggalnya seorang pendeta Budha di Tongren, provinsi Qinghai, China. (foto: ilustrasi).
Polisi mengawasi acara saat warga Tibet dan anak-anak yang mengenakan pakaian tradisional Tibet menghadiri upacara bagi meninggalnya seorang pendeta Budha di Tongren, provinsi Qinghai, China. (foto: ilustrasi).

Pemerintah China hari Senin (18/2) membela larangan terhadap anak-anak sekolah yang mengikuti kelas-kelas informal bahasa Tibet yang diajarkan para biksu di China barat, sementara tekanan terhadap kebebasan beragama dan budaya di negara itu semakin meningkat.

Satu kabupaten di Qinghai barat - provinsi dengan populasi besar orang Tibet yang umumnya pemeluk Budha – Desember lalu memerintahkan segera menghentikan kelas bahasa informal yang diajarkan para biksu selama liburan sekolah musim dingin.

Pelajaran itu, yang diajarkan di vihara-vihara di provinsi yang berbatasan dengan Tibet, popular di kalangan orangtua sebagai cara bagi anak mereka belajar bahasa yang disisihkan dari kurikulum resmi.

Kepada kantor berita AFP, pemerintah provinsi hari Senin mengatakan, kelas bahasa itu "ilegal" dan bahwa vihara-vihara itu "membahayakan keselamatan" serta "tidak dilengkapi peralatan" untuk mengajar siswa.

Ditambahkan, kelas-kelas itu menimbulkan beban keuangan bagi siswa dan keluarga mereka, dan melanggar peraturan mengurangi beban kerja siswa.

Organisasi-organisasi HAM menuduh pemerintah China mengekang kebebasan beragama dan hak berbudaya. (ka)

Recommended

XS
SM
MD
LG