Sebuah perusahaan garmen besar di India sedang bersiap-siap memulai produksi untuk ekspor bulan Agustus mendatang ditengah sengketa dagang antara Amerika dan China. Pabrik garmen Orient Craft, yang hampir selesai dibangun di negara bagian Jharkand, akan mempekerjakan delapan ribu orang.
Kata pejabat komersial perusahaan Orient Craft, A.K. Jain, permintaan informasi dari calon-calon pelanggan di Amerika terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir, seiring dengan sengitnya sengketa dagang antara Amerika dan China.
Kata Jain, “ini adalah rahmat terselubung yang luar biasa, dan akan memberi kami kekuatan baru untuk bersaing.”
Para eksportir di India kini sedang meraup keuntungan dari perang dagang antara Amerika dan China, kata Ajai Sahai, kepala Federasi Organisasi Eksportir India.
“Ekspor secara keseluruhan meningkat sembilan persen, tapi ekspor ke Amerika naik 13 persen dan ekspor ke China melonjak 32 persen,” kata Sahai.
Ketika konfrontasi perdagangan antara Amerika dan China meningkat minggu lalu, karena gagalnya dicapai kata sepakat, Sahai mengatakan rasa optimismenya juga meningkat.
“Karena tarif impor yang dikenakan Amerika atas barang-barang dari China naik dari 10 sampai 25 persen, kami akan mendapat lebih banyak peluang untuk memasuki pasar,” tambahnya.
India adalah satu dari beberapa negara yang mendapat keuntungan dari sengketa dagang Amerika-China itu, kata Konperensi Perdagangan dan Pembangunan PBB. Kata laporan badan PBB itu, pepatah yang mengatakan “memancing di air keruh” bisa menguntungkan bagi sejumlah negara, khususnya karena sebagian besar barang-barang China yang dikenai tarif impor Amerika akan digantikan oleh barang-barang dari negara lain.
China telah membuka lebar pintu impor barang dari India, seperti beras dan gula, sedangkan ekspor India ke Amerika juga meningkat dalam bidang bahan kimia, obat-obatan, komponen mobil, pakaian jadi dan perhiasan.
Menurut Sahai, pejabat ekspor India itu, kalau dulu India kalah bersaing dengan China, kini kami bisa mengatasi hal itu karena adanya perang dagang Amerika-China, katanya. Itulah sebabnya kami kini mendapat kesempatan masuk ke pasar-pasar Amerika yang tadinya sangat sulit ditembus, tambah Sahai. (ii)