Seorang menteri Libya menyatakan, serangan udara yang menghantam sebuah pusat penahanan migran di ibukota, Tripoli, dan menewaskan 44 orang didalangi pihak asing.
Fathi Bashagha, menteri dalam negeri di pemerintahan Libya yang didukung PBB, mengatakan kepada Associated Press, negara-negara asing yang bersekutu dengan Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin Khalifa Hifter marah dan melakukan aksi tersebut setelah pasukan Hifter kehilangan kontrolnya atas kota strategis Gharyan pekan lalu.
Ia tidak menyebut nama negara-negara yang ditudingnya dan mengajukan bukti. Hifter sejauh ini diketahui telah menerima bantuan dari Mesir, Uni Emirat Arab dan Rusia. Pemerintah Tripoli telah menuding serangan udara itu dilakukan pasukan Hifter.
Bashagha membantah ada gudang senjata di pusat penahanan migran itu, namun dua migran yang berbicara kepada Associated Press mengungkapkan, milisi yang mengoperasikan fasilitas itu menyimpan senjata dan kendaraannya di gudang dekat sebuah hangar di mana para migran ditahan. Mereka mengatakan, baik gudang maupun hangar itu dihantam serangan udara.
Sebelumnya, Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat mengecam serangan itu. Ia menyerukan penyelidikan independen atas serangan udara terhadap pusat penahanan Tajoura itu dan meminta pertanggungjawaban mereka yang melakukan kejahatan keji itu. [ab]