Tautan-tautan Akses

Pembuat Rokok Elektronik Juul Dituduh Sebabkan Penyakit


Seorang siswi SMA mengisap vape dengan alat merokok buatan "Juul Labs" di Cambridge, Massachusetts, AS (foto: ilustrasi).
Seorang siswi SMA mengisap vape dengan alat merokok buatan "Juul Labs" di Cambridge, Massachusetts, AS (foto: ilustrasi).

Raksasa pembuat rokok elektronik "Juul Labs" sedang menghadapi sorotan yang terus meningkat dari polisi dan kejaksaan di negara bagian Illinois dan kota Washington DC, yang sedang menyelidiki bagaimana alat merokok itu menjadi sangat populer di antara anak-anak di bawah umur.

Pertumbuhan cepat perusahaan pembuat rokok elektronik itu sehingga menguasai pasaran yang bernilai milyaran dolar juga disertai dengan tuduhan dari orang tua dan pejabat kesehatan yang prihatin bahwa kepopuleran Juul terus meningkat di antara pelajar sekolah menengah.

Selain penyelidikan yang sedang diadakan di negara bagian Illinois dan Washington DC itu, empat kejaksaan negara bagian lain juga sedang melakukan hal yang sama atau bahkan telah mengajukan tuntutan hukum.

Perusahaan itu juga sedang diselidiki oleh sejumlah anggota Kongres dan pejabat kesehatan, dan menghadapi tuntutan hukum dari sejumlah penggunanya, baik yang masih berusia belasan tahun maupun orang dewasa.

Pihak eksekutif Juul membantah bahwa produk mereka ditujukan pada anak-anak dibawah umur, dan telah menghapus laman-laman iklan dalam Facebook dan Instagram dan juga menarik sebagian produknya dari toko pengecer.

Kata pejabat perusahaan, Juul juga mendukung RUU untuk mengikatkan usia minimum untuk membeli rokok dan tembakau, termasuk rokok elektronik menjadi 21 tahun.

Juru bicara Jaksa Agung District of Columbia mengatakan, penyelidikan terhadap perusahaan Juul masih berlangsung, dan jaksa agung sangat prihatin “akan cepatnya peningkatan penggunaan rokok elektronik itu oleh anak muda” di ibu kota AS.

Jaksa Agung di negara bagian Colorado, Connecticut dan Massachusetts juga telah mengumumkan penyelidikan sehubungan penggunaan rokok elektronik oleh anak-anak dibawah umur. Jaksa agung negara bagian North Carolina bulan Mei lalu minta pengadilan supaya membatasi penjualan dan pemasaran rokok elektronik itu.

Juul, yang mulai beroperasi tahun 2015 kini menguasai tiga perempat penjualan rokok elektronik di Amerika yang bernilai enam milyar dollar per tahun.

Pusat pencegahan dan kontrol penyakit menular minggu lalu mengatakan 215 anak muda dan orang dewasa di 25 negara bagian, termasuk Illinois telah terkena penyakit paru-paru gawat karena menggunakan rokok elektronik itu. (ii/jm)

XS
SM
MD
LG