Presiden Joko Widodo terbang ke Riau, provinsi yang paling parah dilanda kebakaran hutan, sementara negara-negara tetangga mendesak Indonesia agar berbuat lebih banyak lagi untuk mengatasi kebakaran yang menyebabkan kabut asap tebal berbahaya di kawasan Asia Tenggara.
Hampir 50 ribu hektar kawasan hutan di Riau dikabarkan telah terbakar. Presiden Jokowi terbang ke Riau untuk mendorong pihak berwenang di sana agar mengatasi kabut asap tersebut.
Jokowi mengatakan kepada wartawan hari Selasa (17/9) di Pekanbaru bahwa sekitar 5.600 personel militer tambahan telah dikerahkan untuk membantu 9.000 orang yang sekarang ini berupaya memadamkan api. Kebakaran di Indonesia sejauh ini telah melalap lebih dari 328.700 hektar lahan.
Ia mengatakan sedikitnya 52 helikopter telah mencurahkan lebih dari 263 juta liter air dan 164 ton garam penyemai awan hujan sebagai bagian dari upaya memadamkan kebakaran di enam provinsi yang telah dinyatakan dalam situasi darurat. Keenam provinsi itu dihuni oleh lebih dari 23 juta orang.
Menurut Jokowi, semua upaya telah dilakukan untuk menghentikan kebakaran hutan dan lahan di Riau dan sekitarnya, dengan mengerahkan lebih banyak lagi personel di lapangan untuk mengatasi api. Tetapi langkah yang paling penting adalah mencegah kebakaran itu.
Ia menyesalkan pihak berwenang setempat yang lamban mendeteksi dan menanggapi kebakaran sebelum api berkobar lebih besar lagi. Jokowi mengatakan bahwa kita memiliki semua sumberdaya yang diperlukan, tetapi semuanya diaktifkan sepatutnya.
Ia juga mengingatkan seluruh pihak agar tidak melakukan pembakaran lahan gambut atau pun hutan, serta memerintahkan pihak berwenang mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran, baik karyawan perusahaan maupun warga desa. [uh/ab]