Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan Amerika mengupayakan solusi diplomatik terkait ketegangan dengan Iran, yang dituding melakukan serangan terhadap fasilitas-fasilitas minyak Arab Saudi. Tetapi ia memperingatkan bahwa jika diplomasi gagal, Presiden Donald Trump “akan mengambil keputusan yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran kami.”
Pernyataan itu dikemukakan setelah Amerika berkomitmen mengirikan tambahan pasukan militer dan peralatan pertahanan udara Amerika ke Arab Saudi, tidak lama setelah serangan tersebut.
Serangan baru-baru ini terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi meningkatkan ketegangan dalam hubungan Amerika Serikat dan Iran yang telah bergejolak. Washington dan Riyadh menuding Iran melakukan serangan tersebut, sedangkan Iran membantahnya. Serangan-serangan tersebut tampaknya telah memupuskan harapan mengenai berlangsungnya pembicaraan tingkat tinggi pekan ini di Majelis Umum PBB.
Presiden Donald Trump hari Minggu mengemukakan,“Semua pilihan dipertimbangkan, tetapi saya tidak punya niat bertemu dengan Iran. Ini tidak berarti itu tidak akan terjadi. Saya orang yang sangat fleksibel. Kami tidak punya niat. Pertemuan tidak dijadwalkan. Kami bertemu dengan banyak pemimpin. Ada sekitar 15 pertemuan yang dijadwalkan, tetapi pertemuan dengan Iran tidak termasuk di antaranya.”
Hari Minggu di Teheran, Presiden Hassan Rouhani mengatakan Iran akan mengajukan alasannya di PBB untuk membuat masalah regional diselesaikan sendiri di kawasan.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengemukakan,“Kami akan mengemukakan rencana kepada dunia dalam beberapa hari mendatang di PBB bahwa Republik Islam Iran dapat menciptakan keamanan dan keselamatan bagi kawasan dengan bantuan negara-negara tetangga. Di mana saja Amerika dan musuh-musuh kami hadir,mereka menghancurkan keamanan di sana, baik itu di Afghanistan, Irak, Suriah, atau Teluk Persia.”
Kementerian Pertahanan Arab Saudi pekan lalu menunjukkan apa yang disebut bukti “tak terbantahkan” mengenai keterlibatan Iran dalam serangan drone yang dengan segera, tetapi sebentar saja, mempengaruhi harga dan pasokan minyak dunia. Presiden Trump berkomitmen untuk mengirimkan lebih banyak tentara dan perangkat pertahanan udara Amerika ke kawasan untuk membantu pasukan Saudi. Ia juga memberlakukan tambahan sanksi-sanksi terhadap Iran.
Menurut Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo, sanksi-sanksi itu membuat tujuan pemberlakuannya sukses tercapai.
Dalam acara "This Week" di stasiun televisi ABC, Pompeo mengatakan, “Kami memperketat sanksi-sanksi terhadap rezim Iran, yang membuat rezim ini dalam posisi sulit. Rakyat Iran menyambutnya. Mereka memahami bahwa para pemimpin Iran membawa mereka ke arah yang tidak baik bagi negara mereka… Kami benar-benar menginginkan penyelesaian damai bagi masalah ini. Itulah tujuan kami.”
Menteri Luar Negeri Iran, Sabtu (21/9) menyebut sanksi-sanksi baru itu sebagai tindakan “nekad” serta sebagai upaya untuk menghalangi makanan dan obat-obatan mencapai rakyat Iran kebanyakan. Hari Minggu, mantan Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis mengatakan situasi antara Amerika dan Iran merupakan keprihatinan global.
Dalam acara di stasiun televisi ABC "This Week", Mattis mengemukakan, “Saya pikir apa yang ingin kita lakukan adalah benar-benar menggunakan semua cara diplomatik dan ekonomi untuk mencapai stabilitas jangka panjang di sana di kawasan itu. Dunia memerlukan hal ini. Ekonomi dunia memerlukan ini dan tentu saja rakyat di kawasan itu tidak menginginkan Iran melanjutkan perilaku seperti ini.”
Ketegangan di kawasan termasuk di antara topik yang diperkirakan akan dibahas sewaktu para pemimpin dunia bertemu pekan ini di Kota New York, dalam sidang umum ke-74 Majelis Umum PBB. [uh/ab]