Tautan-tautan Akses

Iran Umumkan Dimulainya Kembali Pengayaan Uranium di Fordow


Fasilitas pengayaan atom di pembangkit listrik tenaga nuklir Nataz, Iran, dalam selebaran yang dirilis 4 November 2019. (Foto: dok).
Fasilitas pengayaan atom di pembangkit listrik tenaga nuklir Nataz, Iran, dalam selebaran yang dirilis 4 November 2019. (Foto: dok).

Badan nuklir Iran, Kamis (7/11), mengumumkan dimulainya kembali proses pengayaan uranium di Fordow, fasilitas nuklir bawah tanah negara itu yang berdasarkan kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan negara-negara besar dunia dilarang melangsungkan program itu atau riset terkait program itu.

Badan Tenaga Atom Iran mengatakan, melalui sebuah pernyataan, proses pengayaan itu telah dimulai Rabu malam waktu setempat dan disaksikan seorang pejabat dari badan pengawas nuklir PBB (IAEA).

Iran mengatakan berencana untuk melakukan pengayaan uranium hingga ke tingkat 4,5 persen di lokasi itu – sedikit di atas tingkat yang diizinkan berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 yang juga dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Namun sebagaimana diungkapkan pemerintah Iran sebelumnya, langkah terbaru mereka ini merupakan bagian dari usaha mengurangi komitmen mereka terhadap JCPOA untuk mendesak negara-negara lain penandatangan kesepakatan itu membantu Iran mengatasi sanksi-sanksi AS terhadap ekspor minyaknya yang penting.

JCPOA dicapai untuk menangkal tuduhan Barat bahwa Iran sedang berusaha mengembangkan senjata nuklir, Iran telah membantah tuduhan itu dan mengatakam program nuklkirnya untuk tujuan damai, seperti memproduksi listrik dan teknologi kedokteran. Pengayaan uranium hingga ke tingkat 4,5 persen sangat jauh di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk membuat senjata nuklir.

Selain melakukan pengayaan uranium, Iran juga meningkatkan simpanan bahan nuklir yang diperkayanya hingga melampaui batas yang diizinkan JCPOA, dan mengumumkan pembuatan lebih banyak sentrifugal canggih yang akan digunakan untuk proses pengayaan uranium. [ab/lt]

XS
SM
MD
LG