Presiden Meksiko dan Jaksa Agung AS mengadakan pertemuan tertutup pada Kamis (5/12). Pertemuan berlangsung sekitar seminggu setelah Presiden Donald Trump menyarankan pemerintahnya untuk menetapkan kartel narkoba Meksiko sebagai organisasi teroris.
Departemen Hubungan Luar Negeri mengatakan, pertemuan antara Jaksa Agung AS, William Barr dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador berlangsung dengan "ramah dan hormat" serta menetapkan pendirian "front bersama" melawan kartel-kartel.
"Hal lain yang dibicarakan di antaranya, bekerja sama dalam perdagangan senjata, pencucian uang, perdagangan narkoba internasional dan bagaimana membentuk front bersama melawan perdagangan dan kejahatan internasional," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.
Meksiko menekan Amerika untuk menghentikan aliran senjata ilegal ke Amerika selatan, sementara Trump menekan Meksiko untuk lebih banyak memerangi kartel, seperti mereka yang membunuh sembilan warga AS November lalu.
Lopez Obrador memuat foto dirinya di twitter berbicara dengan Barr.
Dia mengatakan, sebagai seorang pengacara, Barr “memahami bahwa Konstitusi mewajibkan kami berpegang pada prinsip-prinsip kerja sama untuk pembangunan, dan tanpa campur tangan dalam kebijakan luar negeri.'' [ps/pp]
