Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan jajarannya untuk mengevakuasi warga terdampak banjir di berbagai wilayah Jakarta. Anies juga meminta seluruh kantor pemerintahan dan sekolah-sekolah untuk disiapkan menjadi kantor pengungsian.
Ia juga meminta jajarannya menyiapkan kebutuhan dasar warga terdampak banjir seperti makanan, obat-obatan dan air minum.
"Hujan curahnya tidak bisa kita kendalikan, tetapi dampaknya bisa kita kendalikan, Pemprov DKI Jakarta harus hadir, Pemprov DKI Jakarta ambil sikap bertanggung jawab dan kita tunjukkan seluruh warga bahwa semua jajaran turun tangan. Kita hadapi dan kita selesaikan masalah yang ada sekarang dengan sebaik-baiknya," ujar Anies usai mengecek pintu air Manggarai, Jakarta, Rabu (1/1/2020).
Anies Baswedan juga meminta wali kota, camat dan lurah memberikan perkembangan informasi seputar banjir di ibu kota yang valid kepada warga Jakarta secara terus menerus. Ia juga meminta jajarannya untuk memastikan keamanan warga dari potensi ancaman akibat banjir seperti sengatan listrik dan pohon tumbang.
"Pastikan kelancaran lalu lintas, pastikan mobilitas warga di jalanan tidak terganggu, amankan semua transportasi publik, bila ada rute kendaran umum yang terkendala oleh banjir, segera siapkan rute alternatif," tambahnya.
Berdasarkan data BPBD Jakarta per Rabu (1/1/2020) pukul 10.00 WIB, terdapat 55 wilayah RT yang tersebar di 11 kecamatan di wilayah Jakarta yang terdampak banjir. Jakarta Timur menjadi wilayah paling terdampak dengan jumlah 36 wilayah RT. Ketinggian rata-rata berkisar 40 cm hingga 200 cm.
Banjir disebabkan luapan beberapa sungai yaitu sungai Ciliwung, sungai Cipinang dan sungai Sunter. Pemprov Jakarta telah melakukan beberapa upaya mengatasi banjir yaitu dengan menyedot banjir menggunakan pompa dan pembersihan tali-tali air atau saluran drainase di wilayah terdampak banjir.
Korban tewas 3 orang
BPBD Jakarta mencatat ada 2 orang meninggal di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur akibat banjir. Sedangkan menurut Damkar Kemayoran Jakarta Pusat seorang remaja atas nama Arfiqo Aif Ardana (16 tahun) di Kelurahan Serdang, Kemayoran meninggal karena sengatan listrik.
Menurut Damkar Kemayoran, Arfiqo tersetrum karena berpegangan pada tiang listrik saat sedang berjalan pada Rabu (1/1/20) sekitar pukul 05.30 WIB. Korban kemudian dievakuasi menggunakan bambu, tetapi nyawanya tidak terselematkan. Dengan demikian, korban meninggal akibat banjir di Jakarta berjumlah 3 orang.
Kasektor Damkar Kemayoran, Unggul Wibowo mengimbau warga untuk berhati-hati agar tidak tersengat listrik. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan sepatu bot dan mengetes air terlebih dahulu sebelum mengeinjakkan kaki ke air banjir.
"Kita mengimbau ke masyarakat jika ada genangan air, kita harus cek dulu sebelum turun ke air. Akan lebih baik kita menggunakan sepatu karet yang tingginya 40 cm supaya tidak langsung bersentuhan dengan air dan tidak tersengat listrik," jelas Unggul kepada VOA, Rabu (1/1/2020).
Banjir juga mengakibatkan 1.987 warga Jakarta mengungsi di antaranya di Kelurahan Halim Perdanakusuma, belakang RS Budhi Asih Cawang dan Stikes Binawan di Cawang.
Selain di Jakarta, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir pada awal tahun baru 2020 juga terjadi di sejumlah wilayah antara lain Labuhan Batu-Sumatera Utara, Lahat-Sumatera Selatan, Bandung Barat-Jawa Barat dan jalan Tol Cipali KM 136 Indramayu, Jawa Barat. Banjir juga terjadi di wilayah penyangga DKI Jakarta yaitu Bekasi, Bogor dan Tangerang. [sm/ft]