Dalam perkembangan lainnya sejumlah penumpang Amerika yang dikarantina di sebuah kapal pesiar di Jepang sejak 3 Februari lalu, hari ini diterbangkan pulang ke kota asal masing-masing.
Tiga ratus lima puluh lima penumpang kapal pesiar Diamond Princess dilaporkan tertular virus korona.
Para penumpang Amerika yang diizinkan meninggalkan kapal pesiar itu hari Minggu (16/2), diterbangkan dengan pesawat sewaan ke Amerika di mana tampaknya mereka akan kembali dikarantina selama 14 hari.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO Sabtu malam (15/2) mengatakan ada 50.580 kasus virus korona yang sudah dipastikan dengan pemeriksaan laboratorium di seluruh dunia, di mana 50.054 kasus terjadi di China.
Namun demikian, angka statistik itu berbeda dengan yang dikeluarkan oleh pemerintah China, yang tampaknya baru-baru ini mengganti metodologi untuk mendiagnosis dan menghitung kasus baru sehingga menimbulkan lonjakan kasus yang dilaporkan. Berdasarkan metode baru itu, tim dokter dapat menggunakan foto ronsen paru-paru dan analisis lain untuk mendiagnosis seorang pasien, dan bukan hanya berdasarkan uji medis di laboratorium.
Media pemerintah China pada hari Minggu (16/2) juga merilis pidato Presiden Xi Jinping pada 3 Februari lalu tentang keterlibatannya dan tanggapan pemerintah terhadap wabah virus korona. Pidato itu dipublikasikan Sabtu malam.
Cara pejabat-pejabat China – termasuk keterlibatan presiden – menangani wabah virus mematikan itu telah dikecam. Namun publikasi pidato Xi tidak banyak membantu menjawab pertanyaan tentang manajemen tanggapan China itu.
Presiden Xi rupanya telah menyampaikan instruksi untuk melawan virus itu pada 7 Januari, termasuk perintah untuk menutup propinsi Hubei. [em/lt]