Presiden Joko Widodo segera mengambil kebijakan fiskal dan moneter guna mengantisipasi dampak negatif dari virus korona terhadap perekonomian Tanah Air.
Dalam rapat terbatas, Jokowi menjelaskan pemerintah akan memberikan berbagai insentif yang bertujuan untuk mendukung sektor konsumsi, investasi, dan pariwisata.
Ia berharap insentif tersebut dapat mendorong laju perekonomian Indonesia. Utamanya dari sisi pariwisata.
"Dan kita tahu, kita sedang menghadapi tekanan akibat penurunan kunjungan wisatawan dari RRT. Saya juga minta agar memaksimalkan kegiatan konferensi dalam negeri, serta ditingkatkan promosi yang menyasar ke pasar wisatawan mancanegara yang sedang mencari alternatif destinasi wisata karena batal mengunjungi RRT, Korea dan Jepang. Saya minta agar insentif dan upaya mendorong ekonomi ini dilakukan secara bersamaan dan saling dukung mendukung," ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/2).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menjelaskan beberapa insentif yang akan diberikan oleh pemerintah. Pertama, 15,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) akan mendapatkan tambahan uang sebesar Rp 50 ribu menjadi Rp 200 ribu dalam bentuk tunjangan kartu sembako, dalam kurun waktu enam bulan ke depan dan akan dimulai pada Maret. Pemerintah pun merogoh kocek Rp4,56 triliun untuk ini.
Kedua, adalah subsidi bunga untuk perumahan dan uang muka. Pemerintah, kata Ani akan tambahkan Rp1,5 triliun, untuk stimulus perumahan. Sebesar Rp800 miliar digunakan untuk subsidi selisih bunga selama 10 tahun di mana bunga yang dibayar konsumen hanya lima persen. Sementara Rp 700 miliar digunakan untuk bantuan uang muka perumahan.
“Dengan tambahan Rp1,5 triliun ini akan ada tambahan 175 ribu unit rumah baru yang bisa dibangun karena ada permintaan,” jelasnya.
Ketiga, untuk mendukung sektor pariwisata, pemerintah akan memberikan tambahan anggaran Rp298,5 miliar untuk insentif maskapai penerbangan dan agen perjalanan dalam rangka mendatangkan wisatawan asing ke dalam negeri.
Sedangkan, untuk wisatawan domestik akan diberikan Rp443,39 miliar , berupa insentif dalam bentuk diskon 30 persenharga tiket pesawat untuk 25 persen kursi per pesawat yang menuju 10 destinasi wisata.
Keempat, untuk memberikan dukungan lebih terhadap 10 destinasi wisata di Indonesia tersebut, maka pemerintah akan membebaskan pajak hotel dan restoran selama enam bulan. Sebagai gantinya, untuk penerimaan daerah, 10 destinasi wisata itu akan diberi kompensasi hibah sebesar Rp3,3 triliun.
Lalu terakhir, Pemerintah pun akan menggelontorkan dana alokasi khusus (DAK) fisik pariwisata sebesar Rp147 miliar.
Adapun, keseluruhan total insentif tersebut adalah sebesar Rp10,3 triliun.
“Jadi total tadi dari mulai tambahan yang disampaikan mulai dari tambahan untuk stimulus kartu sembako, perumahan yang sebesar Rp4,6 triliun plus ditambah dengan Rp1,5 triliun untuk perumahan plus tadi untuk yang pajak hotel dan restoran dan juga untuk Rp147 miliar plus turism tadi total Rp10,3 triliun,” jelasnya.
Lalu apakah dengan insentif tersebut , pemerintah dapat mempertahankan pertumbuhan perekonomian Indonesia tetap di kisaran lima persen? Ani nampaknya tidak yakin dengan hal itu. Yang pasti, pemerintah tetap berusaha dengan kuat untuk menghalau dampak negatif dari virus korona tersebut.
“Kita berharap ketiga hal ini akan bersama-sama untuk menetralisir dampak korona virus yang apabila PE RRT turun 1 persen maka dampaknya ke dalam PE ekonomi Indonesia sekitar 0,3 persen. Jadi sekarang kita sedang untuk mengurangi dampak negatif yang kemungkinan bisa menurunkan baseline growth kita hingga ke 4,7 persen karena baseline kita di 5,02 persen yaitu 2019, apabila terjadi pelemahan ekonomi dunia maupun RRT kemungkinan negatif di Indonesia bisa mencapai 4,7 persen. Kita mencoba untuk menetralisir dan mengurangi dampak negatif tersebut,” jelasnya.
Airlangga: Diskon Tiket Pesawat Terbang akan dilakukan selama tiga bulan
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto menjelaskan bahwa insentif berupa diskon untuk tiket pesawat terbang akan dilakukan selama tiga bulan ke 10 destinasi yang sudah ditentukan, yaitu Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok , Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pandan dan Tanjung Pinang.
“30 persen itu untuk kuota 25 persen seat setiap penerbangan. Jadi setiap penerbangan 10 destinasi ini berlaku tiga bulan, Maret sampai Mei 2020. Program ini apabila dirasakan manfaatnya bisa dilanjutkan,” jelasnya.
Lanjutnya, adapun insentif lainnya yang diberikan kepada maskapai penerbangan adalah diskon untuk bahan bakar avtur yang juga berlaku selama tiga bulan.
Wishnutama: Wisatawan Asing bisa Sumbangkan Devisa hingga Rp13 triliun
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama menargetkan insentif tersebut bisa menarik wisatawan mancanegara sebanyak736 ribu orang dengan perkiraan bisa menyumbang devisa sekitar Rp13 triliun.
Pihaknya akan fokus mempromosikan Indonesia agar bisa menarik wisatawan mancanegara dari wilayah Australia dan Eropa.
“Kurang lebih kita targetkan yang ASPA-nya (average spending per arrival) di atas USD1.700 per kunjungan. Sehingga punya dampak ekonomi yang besar buat indonesia. Dari 736 ribu yang kita targetkan, itu kira-kira dapat menghasilkan devisa sebesar Rp13 triliun,” ujar Wishnu. [gi/ab]