Kebijakan Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara kegiatan umrah untuk mencegah penyebaran virus korona diprediksi merugikan biro-biro perjalanan Indonesia yang menyelenggarakan wisata religi ini hingga triliunan rupiah.
Handayani, seorang pendamping jamaah umrah salah satu biro umrah di Solo mengungkapkan kondisi jamaah umrah di kelompoknya yang batal berangkat ke tanah suci Kamis (27/2). Menurutnya saat dihubungi, Jumat siang (28/2), puluhan jamaah umrah dari bironya kini dalam perjalanan pulang ke Solo.
"Jadwal keberangkatan saya kemarin, pas sampai di Jakarta ternyata dibatalkan. Kami bisa memaklumi keputusan pemerintah Arab Saudi. Kelompok kami ada puluhan jamaah. Berangkat umrah menggunakan maskapai nasional. Setelah ada kebijakan Arab Saudi, kami ditawari maskapai untuk re-schedule atau refund. Karena pertimbangan kebijakan Arab Saudi itu belum tahu sampai kapan, ya kami pilih refund saja. Nanti kalau sudah dibuka kembali, kami beli tiket pemberangkatan yang baru. Ini kami baru perjalanan pulang ke Solo," jelasnya.
Biro-biro umrah di Solo memprediksi mereka merugi miliaran rupiah terkait penghentian sementara umrah ke Arab saudi. Ketua Persaudaraan Pengusaha Umrah dan Haji PERPUHI Solo, Her Suprabu, mengatakan, karena besarnya kerugian itu, ia berharap kebijakan pemerintah Arab Saudi ini berlangsung tidak lebih dari sepekan.
"Maskapai penerbangan, hotel, segala akomodasi, untuk pemberangkatan umrah satu hari saja bisa dihitung kok. Sekitar 2 miliar rupiah. Harga tiket pp 17 juta rupiah per orang, mengurus paspor dan visa, hotel untuk enam hari, perlengkapan tas koper, seragam, dan lainnya. kalau satu grup 45 orang masing-masing bayar 20-25 juta rupiah. Total 2-2,5 Miliar rupiah. Kalau di Solo per bulan ada 10 ribu jamaah, anggota Perpuhi Solo ada 55 biro umrah dan haji. Ini kan potensial. Mudah-mudahan maskapai penerbangan dan hotel bisa memaklumi kondisi ini. Bisa re-schedule sambil menunggu akhir penghentian sementara umrah ini. Sepekan, dua pekan, atau sebulan," jelasnya.
Umrah, wisata religi bagi masyarakat muslim di Indonesia masih menjadi andalan. Lebih dari 1 juta jamaah umrah dari Indonesia berangkat ke Arab Saudi sepanjang tahun 2019 lalu. Kuota Haji yang diberikan pemerintah Arab Saudi selama ini belum memenuhi kebutuhan masyarakat beribadah ke Tanah suci. Umrah menjadi salah satu alternatif pilihan muslim di Indonesia karena lamanya masa tunggu ibadah haji. Bisnis umrah diperkirakan mencapai 25 triliun rupiah per tahunnya. [ys/ab]