Jemaah asal Indonesia, Adrian Eka Putra, mengatakan kegiatan ibadah umrah semuanya masih berjalan lancar. “Sejauh ini baik di Madinah maupun Makkah, aman dan tidak pengaruh ke sebagian besar jemaah umrah,” ujarnya ketika dihubungi VOA melalui telepon, Jumat (28/2).
Dari pengamatannya, di Mekkah dan Madinah, jarang terlihat orang yang memakai masker. Hanya sedikit yang memakai masker, baik yang biasa ataupun masker N95.
“Karena pada waktu umrah, terutama tawaf keliling Ka’bah, nggak boleh menutup wajah,” terangnya.
Laki-laki yang berprofesi sebagai dosen di Kota Bandung ini tiba di Madinah, Arab Saudi, pada Minggu (23/2), kemudian bergeser ke Makkah pada Rabu (26/2). Dia telah memulai rangkaian umrah ketika pemerintah Arab Saudi mengumumkan penangguhan visa.
“Agak kaget karena sangat mendadak larangannya. Walaupun negara-negara asal jamaah utama (yang ditangguhkan adalah yang) memang beresiko COVID-19.
Dia mengatakan, jemaah Indonesia yang sudah di Mekkah mungkin waswas ‘tapi ini bukan fokus utama’, karena masih fokus beribadah.
Sampai sejauh ini, ujar Adrian, belum ada arahan khusus dari otoritas Indonesia di Arab Saudi. Hanya saja pihak tur umrah menganjurkan untuk selalu membawa kartu identitas umrah.
Adrian akan kembali ke tanah air pada 4 Maret mendatang. Dia mengatakan, karena Arab Saudi menerapkan batasan terbang ke kerajaan itu, ia khawatir penerbangan pulang akan mengalami kendala. “Kalau batasan larangan pengaruh ke penerbangan pulang, mungkin akan butuh bantuan (pemerintah),” terangnya.
Arab Saudi menyatakan penangguhan visa diberlakukan untuk “memberi perlindungan maksimal” pada warga yang tinggal di Arab Saudi serta jamaah dan wisatawan yang ingin mengunjungi negara itu.
Kebijakan ini didasarkan pada rekomendasi pejabat-pejabat kesehatan yang menerapkan standar berjaga-jaga yang sangat tinggi.
Arab Saudi menggarisbawahi bahwa prosedur ini bersifat sementara dan akan dievaluasi oleh pihak berwenang.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga menyerukan kepada warga negaranya untuk tidak melakukan perjalanan ke negara-negara di mana wabah virus korona sedang meluas.
Hingga Sabtu (29/2) sedikitnya 39 negara telah melaporkan terjadinya wabah virus korona. Lebih dari 85 ribu orang di seluruh dunia terjangkit virus mematikan ini, termasuk 2.900 korban meninggal dunia. [rt/em]