Usai menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di kantornya di Jakarta, Kamis (4/3), Menteri Agama Fachrul Razi berharap pelaksanaaan haji tahun ini tidak dibatalkan karena wabah virus corona Covid-19.
"Kita berdoa saja mudah-mudahan pada saat haji nanti semua sudah selesai. Yang tahu kan cuma Tuhan. Kalau menurut saya, ancang-ancangnya kan haji itu mulai berangkat pertengahan Juni. Harapan kita sebelum itu sudah ada kepastian," kata Fachrul Razi.
Namun demikian Fachrul Razi tidak merinci rencana pemerintah jika memang Arab Saudi membatalkan haji tahun ini demi mencegah penyebaran virus Covid-19 yang makin meluas.
Kekhawatiran ini wajar karena wabah virus Covid-19 ini juga sudah masuk ke Arab Saudi. Kementerian Kesehatan Arab Saudi Senin lalu mengumumkan satu warganya berjenis kelamin lelaki telah terinfeksi virus Covid-19 sepulang dari Iran melalui Bahrain. Dia sekarang sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Saudi.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga mengkarantina 70 orang yang pernah kontak langsung dengan penderita virus Covid-19 itu untuk diperiksa spesimennya.
Kecemasan makin besar setelah pemerintah Arab Saudi hari ini, Rabu (4/3) memutuskan melarang warganya dan warga asing yang tinggal di Saudi untuk berumrah dan menziarahi Masjid Nabawi di Kota Madinah. Kamis pekan lalu, Saudi lebih dulu melarang warga negara asing yang ingin masuk ke Saudi untuk berumrah dan berziarah ke masjid Nabawi.
Meski begitu, Fachrul Razi mengatakan pemerintah sudah siap untuk pelaksanaan haji tahun ini.
Mengenai kapan pencabutan larangan umrah bagi warga asing, termasuk Indonesia, Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar M. mengaku semua itu bergantung pada keputusan Arab Saudi.
"Jadi kita belum bisa memastikan kapan itu berakhir. Kita tunggu saja surat resmi kalau moratorium ini dicabut," ujar Nizar.
Nizar menambahkan Kementerian Agama akan berkoordinasi dengan semua biro perjalanan haji dan umrah mengenai pengembalian kembali uang calon jamaah umrah yang gagal berangkat, setelah Saudi menyetop izin masuk buat umrah.
Tentang pemulangan jamaah umrah asal Indonesia setelah larangan itu berlaku, lanjutnya, per 1 Maret lalu masih ada 18 ribu jamaah umrah dari Indonesia. Pemulangan sudah mulai dilakukan dan diharapkan pada 15 Maret mendatang sudah tidak ada lagi jamaah umrah Indonesia di negara Kabah itu.
Sampai hari ini, virus Covid-19 yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, telah membunuh lebih dari 3.200 orang dan menginfeksi lebih dari 94 ribu orang lainnya di 70 lebih negara. [fw/em]