Merebaknya wabah virus corona ke seluruh penjuru dunia memaksa otorita berwenang memberlakukan kebijakan khusus untuk mencegah meluasnya virus mematikan ini. Tidak terkecuali di Italia.
Mengikuti jejak pemerintah China yang memberlakukan kebijakan “lockdown” atau menutup pintu masuk dan keluar beberapa daerahnya guna membatasi pergerakan warga antar-daerah, mencegah meluasnya virus dan mempercepat berbagai upaya mengatasi dampak virus itu, mulai hari Minggu (8/3) Italia juga memberlakukan langkah serupa.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte memberlakukan “lockdown” pada seluruh kawasan Lombardi dan 14 propinsi lainnya, termasuk pusat keuangan Milan dan sejumlah tujuan wisata terkenal seperti Venesia dan Parma. Seluruh sekolah dan kampus ditutup. Acara-acara pertunjukkan, kompetisi olahraga dan upacara keagamaan juga dibatalkan. Mereka yang berupaya keluar dari wilayah-wilayah di mana diberlakukan “lockdown” berpotensi menghadapi hukuman tiga bulan penjara atau denda hingga 206 euro atau sekitar 234 dolar. Kebijakan ini diambil Italia seiring melonjak drastisnya jumlah orang yang terjangkit virus corona.
Hingga Senin siang (9/3), jumlah penderita virus corona di Italia mencapai 7.375 kasus, sementara korban meninggal mencapai 366 orang.
Dubes RI di Roma: WNI Tetap Tenang, Ikuti Aturan Pemerintah Italia
Dihubungi melalui telpon, Duta Besar Indonesia Untuk Italia, Esti Andayani mengatakan sejauh ini seluruh warga negara Indonesia WNI tetap sehat dan tenang.
“Alhamdulillah hasil pantauan dan koordinasi dengan koordinator-koordinator WNI di berbagai wilayah, sejauh ini tenang. Mereka mengikuti aturan yang diberlakukan pemerintah Italia. Kami di KBRI juga selalu mengimbau WNI untuk patuh pada aturan,” ujarnya.
Ditambahkannya bahwa KBRI juga telah menyebarluaskan nomor hotline di wilayah masing-masing, termasuk hotline Posko Covid-19 di KBRI Roma. Nomor Posko Covid-19 di KBRI Roma adalah +39 338 923 4243. “Sejumlah WNI dari berbagai wilayah dan anggota PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) ikut menjadi koordinator wilayah,” papar Esti, yang juga membawahi wilayah Malta, Siprus dan San Marino.
Lebih jauh Pensosbud KBRI Roma Danang Waskito kepada VOA mengatakan secara intensif KBRI berkomunikasi dan melakukan koordinasi dengan para koordinator mahasiswa dan WNI dalam sebuah WhatsApp Group.
“Kami sudah terbitkan enam kali imbauan terakit pemberlakuan dekrit (kebijakan lockdown.red) baru-baru ini. Kami meminta WNI tetap tenang, waspada dan senantiasa mengikuti aturan pemerintah Italia. Kami juga memonitor situasi dan kondisi, termasuk ketersediaan logistik. Belum ada laporan WNI yang mengalami kesulitan logistik di lapangan, tetapi kami terus melakukan assessment,” tegasnya.
Ketua PPI di Milan Yakinkan Mahasiswa Indonesia Tetap Semangat Studi
Dihubungi secara terpisah, Ketua PPI di Milan Andrew Wibawa, mengatakan para mahasiswa Indonesia di kota itu masih tenang. “Memang ada kesulitan mendapatkan masker, tetapi memang tidak dianjurkan memakai masker untuk yang sehat. Sebelumnya kami juga sudah mendapat bantuan masker dan hand-sanitizer dari KBRI,” ujarnya. Meskipun demikian Andrew mengakui sempat terjadi “panic buying” di beberapa pusat perbelanjaan di Milan begitu perintah “lockdown” diberlakukan, “tetapi kita belum lihat lagi sih hari ini.”
“Yang pasti dalam kondisi seperti ini mahasiswa Indonesia tetap semangat menjalankan studi sebisa mungkin,” tegasnya dengan bersemangat. [em/es]