Suasana di India hening ketika ratusan juta orang memilih berdiam diri di rumah hari Minggu (22/3) mengikuti seruan Perdana Menteri Narendra Modi untuk secara sukarela berada di dalam rumah selama 14 jam, seiring melonjaknya kasus virus corona dan kekhawatiran akan meluasnya pandemi di negara berpenduduk terbesar kedua di dunia itu.
Otorita berwenang juga menutup salah satu jaringan kereta api tersibuk di dunia dan sebagian besar transportasi umum, termasuk kereta api di tengah dan pinggiran kota yang menjadi jalur penghubung kota-kota seperti Mumbai, juga ditutup ketika negara itu meningkatkan upaya memberantas virus corona.
Jalan-jalan di India yang biasanya ramai, kini sepi. Para pedagang asongan dan warung yang biasanya berjejer di pinggir jalan, tidak lagi tampak pada hari yang disebut sebagai “people's curfew,” yang merupakan tampilan simbolis atas tekad nasional melawan virus corona, dibanding larangan langsung.
Warga Bunyikan Isyarat Penghargaan Bagi Penyedia Layanan Publik Penting
Keramaian baru terasa sebentar ketika jam lima sore jutaan warga membuka jendela dan pintu, dan muncul di balkon, untuk bertepuk tangan, membunyikan lonceng, bernyanyi dan meniup cangkang keong – suatu isyarat yang diminta Modi untuk menunjukkan penghargaan negara kepada orang-orang yang menyediakan layanan publik yang penting, seperti perawatan kesehatan dan sanitasi. Sejumlah bintang Hollywood terkenal ikut meramaikan hal ini.
“Keberhasilan hari ini sebenarnya dapat menunjukkan sikap warga yang lebih besar dalam beberapa hari ke depan,” ujar Profesor Srinath Reddy, Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India.
“Hal ini untuk membangun solidaritas sosial dan opini publik yang mendukung langkah-langkah disiplin dan pengorbanan yang diperlukan, dibanding buku-buku pedoman.”
Sementara Perdana Menteri Narendra Modi lewat Twitter mencuit “langkah yang diambil sekarang akan membantu di masa yang akan datang,” ketika ia menyerukan warga untuk mengikuti “kebijakan” itu.
Pakar Kesehatan Khawatir India Jadi Hotspot Perebakan Berikutnya
Lockdown antara jam 7 pagi hingga 9 malam itu dinilai sebagai upaya mempersiapkan warga atas apa yang mungkin akan dihadapi India dalam beberapa hari atau minggu mendatang. Hingga hari Minggu (22/3) India melaporkan 396 orang terkena virus corona, termasuk tujuh korban meninggal dunia. Tetapi peningkatan tajam jumlah penderita dalam dua hari terakhir ini mendorong sejumlah pakar kesehatan untuk mengeluarkan peringatan yang lebih luas, karena bisa jadi setelah Eropa maka India akan merupakan lokasi perebakan wabah ini berikutnya. [em/ii]