Para pemimpin ekonomi paling berpengaruh di dunia melakukan pertemuan secara virtual, Kamis (26/3), dalam usaha mengoordinasikan tanggapan terhadap virus corona yang menyebar cepat, yang menutup banyak bisnis dan memaksa lebih dari 1,5 miliar orang dalam isolasi rumah.
Pertemuan kelompok 20 negara itu, biasa disebut G20, akan dipimpin Raja Arab Saudi Salman. Saudi, yang mengetuai G20 tahun ini, mengatakan, pihaknya mengorganisasikan pertemuan luar biasa tersebut untuk memajukan usaha global menangani wabah itu dan dampak ekonominya.
Pertemuan itu berlangsung di tengah-tengah munculnya kecaman bahwa negara-negara kaya di dunia belum mengambil langkah kohesif untuk memerangi virus itu dan dampak ekonominya yang telah mengakibatkan banyak orang di berbagai penjuru dunia kehilangan pendapatan karena bisnis yang tutup, pemberlakuan jam malam dan lockdown.
Menurut Universitas John Hopkins, jumlah korban tewas global akibat COVID-19 telah melampaui 21.000 sementara jumlah kasus infeksi yang telah dikukuhkan melewati angka 472.0000. Jumlah kematian di AS meningkat ke angka 1.041 hingga Rabu malam (25/3), sementara jumlah kasus hampir 70.000. Jumlah korban tewas di Spanyol melampaui 3.400, melebihi apa yang terjadi di China, di mana virus itu terdeteksi pertama kali Desember lalu.
Presiden Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin termasuk di antara para pemimpin dunia yang akan terlibat dalam KTT virtual G-20. Pertemuan itu juga akan dihadiri para pemimpim WHO, PBB, Bank Dunia, IMF dan ILO. Para pejabat dari Spanyol, Yordania, Singapura, Swiss juga akan hadir dalam pertemuan jarak jauh ini, begitu pula perwakilan negara yang mengetuai organisasi-organisasi regional seperti ASEAN, Uni Afrika, Dewan Kerjasama Teluk. [ab/uh]