Thai Airways International PCl kemungkinan akan secara permanen mengurangi jenis pesawat yang dioperasikannya karena wabah virus corona telah memaksa perusahaan itu mengistirahatkan sebagian besar armada pesawatnya.
Dalam sebuah pernyataannya, perusahaan milik negara itu mengatakan, Senin, Thai Airways menonaktifkan 69 dari 82 jetnya menyusul penurunan volume penumpang dan pembatalan banyak rute perjalanan akibat pembatasan perjalanan yang diberlakukan terkait wabah itu.
Dewan direksi dan manajemen perusahaan itu bulan depan akan mengajukan dua rencana terkait kelangsungan bisnis perusahaan itu, kata Wakil Menteri Transportasi Thaworn Senniam, pejabat yang menangani langsung Thai Airways. Rencana pertama terkait usaha mengendalikan perusahaan itu dalam menghadapi dampak wabah corona, sementara rencana kedua menyangkut rehabilitasi bisnis.
“Rencana rehabilitasi harus dilakukan segera karena pada bulan Oktober, jika wabah mereda, kami perlu menyediakan layanan penerbangan,” katanya
Thai Airways mengalami kesulitan finansial dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan itu dilaporkan merugi sejak 2017. Kerugian meningkat pada 2019 menjadi12,2 miliar baht (atau sekitar 385 juta dolar) pada tahun 2019, dari 11,6 miliar baht pada tahun sebelumnya. Wabah virus corona, dan pembatasan perjalanan yang telah mengurangi secara drastis wisatawan ke negara itu, memperburuk situasi finansial mereka.
Thailand, Senin (30/3), melaporkan 136 kasus baru virus corona. Jumlah kasus di negara itu kini mencapai 1.524, dan sembilan di antara mereka meninggal akibat virus itu. [ab/uh]