Tautan-tautan Akses

Sekjen PBB: Tekanan Akibat Virus Corona Picu KDRT di Seluruh Dunia


Para perempuan menunggu bantuan makanan menyusul karantina wilayah selama 14 hari untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di Abuja, Nigeria, 3 April 2020. REUTERS/Afollabi Sotunde
Para perempuan menunggu bantuan makanan menyusul karantina wilayah selama 14 hari untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di Abuja, Nigeria, 3 April 2020. REUTERS/Afollabi Sotunde

Sekretaris Jenderal PBB, Minggu (5/4), memperingatkan bahwa meningkatnya tekanan sosial dan ekonomi akibat pandemi virus corona telah menyebabkan meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.

Pekan lalu, Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata global supaya masyarakat internasional bisa memusatkan seluruh perhatian untuk menghentikan virus itu dan membantu mereka yang terjangkit.

“Tapi kekerasan tidak hanya terjadi di medan perang," katanya dalam sebuah pernyataan Minggu (5/4) malam.

"Bagi banyak perempuan dan anak perempuan, ancaman terbesar ada di tempat yang seharusnya paling aman -- di rumah mereka sendiri. Hari ini saya memohon terbentuknya perdamaian di rumah - dan di rumah-rumah - di seluruh dunia."

Banyak negara telah melaporkan kenaikan insiden kekerasan domestik dan banyaknya laporan ke nomor-nomor hotline sejak pandemi mulai tersebar secara global awal tahun ini.

Di Perancis, tingkat kekerasan domestik naik sepertiga dalam sepekan. Di Afrika Selatan, pihak berwenang menerima hampir 90 ribu laporan kekerasan terhadap perempuan pada pekan pertama karantina wilayah.

Pemerintah Australia mengatakan pencarian online terhadap dukungan bagi kekerasan domestik telah naik 75 persen. Sementara di Turki, para aktivis mendesak perlindungan lebih besar setelah pembunuhan terhadap perempuan naik setelah perintah tinggal di rumah dikeluarkan pada 11 Maret. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG