Tautan-tautan Akses

Telemedicine: Cara Aman Tangani Pasien saat Pandemi


Beberapa petugas memberikan layanan telemedicine di Sioux Falls, South Dakota saat pandemi Covid-19 di seluruh AS.
Beberapa petugas memberikan layanan telemedicine di Sioux Falls, South Dakota saat pandemi Covid-19 di seluruh AS.

Pandemi virus corona belum jelas kapan akan berakhir. Kekhawatiran akan risiko tertular menyebabkan banyak pasien menunda berobat ke rumah sakit dan berpotensi membahayakan. Situasi itu menyebabkan telemedicine menjadi semakin sering digunakan.

Selagi pandemi virus corona terus menyebar keseluruh dunia, telemedicine dengan cepat menjadi kebutuhan vital. Ribuan rumah sakit di Amerika, Eropa dan China sekarang memberi pasien kesempatan bertemu dokter melalui telepon video.

Zhou Jian, Direktur Rumah Sakit Pusat Xuhui mengatakan, “Pasien harusmembatasi jumlah kunjungan ke rumah sakit dan waktu yang dihabiskan untuk menunggu, terutama semasa pandemi. Konsultasi online membantu meredam pandemi dan mencegah penyebaran virus tersebut."

Namun, ada kelemahan dalam pemeriksaan dokter secara online. Diagnosis yang akurat menjadi lebih sulit. Masalah kedua, beberapa orang sama sekali tidak bisa menelepon tim dokter. Tetapi, masalah kedua, bisa dengan mudah diperbaiki - dengan layanan telemedicine, seperti dilakukan Teladoc.

Perwakilan Teladoc mengatakan penggunaan platform mereka naik setidaknya 50% dalam beberapa pekan ini.

Perusahaan serupa, seperti DocASAP, juga semakin populer.

Puneet Maheshwari, CEO DocASAP mengatakan, “Kami melakukan dua hal. Pertama, membangun platform yang mencakup kemampuan mengurangi friksi dalam mengakses tim medis yang diinginkan. Kemudian, pada sisi lain, kami membuat sistem yang mempertemukan tim medis dan perusahaan asuransi sehingga kami mampu menyelesaikan masalah secara lebih menyeluruh.”

Platform seperti itu memudahkan pasien membuat jadwal konsultasi, mengubah jadwal pertemuan dengan dokter, melihat rincian asuransi kesehatan, serta berkonsultasi dengan beberapa spesialis. Semua itu bisa dilakukan dalam waktu singkat.

“Yang kami upayakan adalah memudahkan konsumen berkomunikasi dengan dokter sebelum dan sesudah jadwal pertemuan. Setelah mereka bertemu dokter, kami memastikan mereka mengumpulkan umpan balik," imbuh Puneet.

Salah satu kelemahan besar telemedicine adalah tes laboratorium. Tetapi, itu bukanlah hal yang tidak mungkin. Perusahaan pemula tes laboratorium di Texas menawarkan Everlywell, laboratorium yang bisa dipesan melalui pos, dan mengatasi masalah tersebut.

Perusahaan itu akhirnya meraup sukses besar setelah, dalam acara Shark Tank di stasiun televisi ABC, seorang pengusaha menginvestasikan satu juta dolar. [ka/jm]

XS
SM
MD
LG