Pakar penyakit menular terkemuka di Amerika, Dr. Anthony Fauci, hari Minggu (12/4) mengingatkan adanya “risiko sangat besar” perebakan virus corona yang semakin merajalela jika Amerika terlalu cepat mencabut kebijakan tinggal di rumah dan mengaktifkan bisnis dengan pertimbangan kehidupan sudah mulai normal kembali pada 1 Mei, sebagaimana yang dipertimbangkan Presiden Donald Trump.
Fauci, dalam wawancara di stasiun televisi CNN, mengatakan kebijakan tinggal di rumah yang akan berakhir pada 30 April, dan menghidupkan kembali perekonomian sebagaimana rekomendasi pemerintah dengan tetap menjaga jarak atau social distancing, “tidak seperti saklar lampu yang mudah dinyalakan dan dimatikan.”
Ia menyampaikan harapannya agar “setidaknya dalam satu atau lain cara” Amerika akan kembali pulih dan kegiatan rutin sehari-hari akan kembali berjalan bulan depan, tetapi menambahkan bahwa di berbagai bagian Amerika hal ini akan berbeda.
Fauci menegaskan bahwa hal ini akan tergantung pada jumlah kasus virus corona di komunitas masyarakat tertentu dan apakah hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar mayoritas masyarakat tidak terjangkit.
Dengan kehati-hatian itu pun, tambah Fauci, “kita tahu orang-orang tetap akan bisa tertular. Ini realitanya.”
Jumlah korban meninggal akibat virus corona di Amerika menembus angka 20.000 orang, jumlah tertinggi di seluruh dunia. Sementara jumlah kasus penderita mencapai 534.000 orang. Model perebakan virus corona yang digunakan pakar-pakar kesehatan di Amerika memperkirakan hingga Juli nanti akan ada 60.000 orang atau lebih yang meninggal. [em/jm]