Tautan-tautan Akses

Produsen Sepatu Terbesar di Dunia Hentikan Operasinya di Vietnam


Pou Chen Corp, produsen sepatu ternama seperti Reebok dan Adidas diperintahkan menghentikan unit operasinya di Vietnam untuk sementara waktu karena wabah corono. (Foto: dok).
Pou Chen Corp, produsen sepatu ternama seperti Reebok dan Adidas diperintahkan menghentikan unit operasinya di Vietnam untuk sementara waktu karena wabah corono. (Foto: dok).

Pou Chen Corp, perusahaan manufaktur terbesar di dunia yang memproduksi sepatu olahraga dan kasual merek-merek ternama, seperti Nike dan Adidas, diperintahkan agar menghentikan unit operasinya di Vietnam, Pouyuen Vietnam, untuk sementara waktu karena wabah COVID-19, kata media pemerintah Vietnam, Senin.

Pouyuen Vietnam harus menghentikan produksinya selama dua hari mulai Selasa karena tidak mematuhi peraturan pemerintah setempat mengenai social distancing untuk mencegah penyebaran virus corona yang telah menjangkiti 260 orang di negara itu.

"Penghentian produksi Pouyuen Vietnam diperlukan untuk menjamin kesehatan publik dan operasi perusahaan itu sendiri,” kata Nguyen Thanh Phong, walikota Ho Chi Minh.

Menurut laporan yang diterima walikota tersebut, Pouyuen Vietnam, yang memilki 70.000 pegawai tidak mencegah para karyawannya untuk berkumpul dan bahkan menjaga jarak aman.

Vietnam mulai mempraktikkan social distancing selama 15 hari mulai April untuk mencegah penularan virus corona, dan sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk memperpanjang kebijakan itu.

Dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, Vietnam memiliki kasus terendah virus corona. Sejak Januari lalu, ketika virus itu diketahui baru mewabah di China, pemerintah Vietnam telah menyatakan perang melawan virus itu. PM Nguyen Xuan Phuc dalam suatu pertemuan Partai Komunis yang berkuasa, beberapa hari lalu, mengatakan, virus corona kemungkinan akan segera mewabah di negara itu.

Namun keberhasilan memerangi virus corona akan menuntut pendanaan pemerintah besar-besaran dan sistem layanan kesehatan yang kokoh – dua hal yang tidak dimiliki Vietnam.

Vietnam tidak mampu meniru cara Korea Selatan yang mampu melangsungkan uji virus itu secara besar-besaran, sementara sistem layanan kesehatannya juga terbatas. Kota Ho Chi Minh yang berpenduduk 8 juta orang hanya mampu melayani 900 pasien yang membutuhkan perawatan intensif. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG